Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Book

Bookarazi Logophile

9 April 2023   00:36 Diperbarui: 9 April 2023   00:54 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOOKARAZI LOGOPHILE #1

Kegemaran akan buku sudah penulis awali sejak remaja. Dengan cara menabung uang saku, saat uang telah terkumpul, maka belanja buku jadi kegemaran. Berburu buku ini dilakoni sejak tahun 1986 dengan buku pertama yang dibeli adalah 3 jilid terjemahan Al Qur'an. Pada tahun tersebut, toko buku yang jadi Favorit adalah toko yang ada di Jalan Kayutangan Malang. Jika uang belum cukup, terpaksa kesitu hanya jalan jalan doang sambil rekreasi. Toko buku bagi penulis adalah wahana rekreasi yang menarik. Selain disana, toko buku juga ada di gedung yang pada tahun 1947, pernah digunakan untuk sidang KNIP, sayang toko buku itu sekarang sudah tutup. Termasuk toko buku yang ada di depan Malang Plasa, sebelah pendopo Kabupaten Malang. Dahulu di Jalan Majapahit dan Jalan Sriwijaya juga ada lapak lapak buku namun sekarang sudah tidak ada. Destinasi lapak buku sekarang ada di velodrom Sawojajar dan Jalan Wilis Malang. Hingga sekarang, kebiasaan jalan jalan ke toko dan lapak buku tetap penulis lakukan. Buku juga jadi oleh oleh saat berkunjung ke luar kota. Jika jalan jalan ke luar kota, maka yang dicari pertama kali adalah toko buku, baru kemudian monumen dan gedung gedung haritage yang punya nilai sejarah. Kegemaran membaca dan keinginan memiliki buku tema tertentu sudah mendarah daging, hingga tak terasa kaca mata ini semakin tebal saja dan tambah umur semakin berkurang kemampuan membacanya. Sebagai Penulis, hobby membaca ini tetap merupakan bekal utama.

Kenapa Harus Buku?

Hidup adalah perjalanan. Dan perjalanan itu adalah belajar. Salah satu sumber belajar adalah buku. Dimasa tahun 80-90an, cerita silat begitu populer dimana dalam cerita tersebut ada petualangan mencari buku sakti. Buku diperebutkan dalam cerita silat hingga para pendekar berjuang susah payah untuk mendapatkan sebuah buku. Cerita tersebut merupakan salah satu inspirasi jadi pencinta buku.

Buku tetap sumber informasi dan saat dibutuhkan bisa dibaca kembali. Bisa saja pinjam diperpustakaan, namun dengan memiliki buku secara fisik, rasanya juga ikut memiliki apa yang ada didalam buku dimaksud. Buku tetap merupakan simbol intelektual dan belajar tidak mengenal batas usia. Orang lain boleh berhenti berinteraksi dengan buku selepas lulus pendidikan, tapi saya beda. Sumber ilmu pengetahuan harus tetap dimiliki minimal untuk pengembangan diri pribadi. Pencerahan itu perlu didapat setiap saat dan caranya adalah melalui media buku. Seiring perkembangan buku digital, keberadaan buku fisik menurut saya tetap jadi kebutuhan, karena buku fisik lebih nyaman dibaca setiap saat.

Kebutuhan membaca ini semakin mantap saya lakukan karena Perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW dalam Al Qur'an adalah Iqro, bacalah. Insya Allah dengan membaca, kita memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan terbebas dari salah prasangka karena persepsi sepihak yang bodoh karena tidak belajar dan membaca.

Untuk Apa Koleksi Bukumu?

Tema Buku yang saya koleksi tetap berdasar kebutuhan dan minat belajar. Jadi tak semua tema, pasti saya punya. Pada titik tertentu, kita akhirnya fokus pada tema tertentu, khususnya untuk pengembangan potensi diri, pengetahuan dan gagasan inovasi baru. Salah satu manfaat dari buku saya beri judul inspirasi buku telah saya tulis di link sbb :
https://www.kompasiana.com/tag/inspirasi-buku

Ada dua judul yang telah saya tulis, namun untuk melanjutkan seri Inspirasi buku, ternyata hanya buku tertentu yang istimewa hingga jadi sumber inspirasi. Rasanya tidak adil jika hanya buku tertentu yang diulas, bagaimana dengan buku yang lain? Apa tidak penting? Jika buku buku itu bisa bicara, tentu akan protes, karena tiap buku, tiap lembar didalamnya ada kisah tersendiri yang mengikuti dan punya sumbangsih nyata. Untuk alasan inilah saya akan memulai seri baru bertajuk bookarazi Logophile ini, diawali dari tulisan perdana ini. Bookarazi adalah sebutan untuk orang-orang yang gemar mengabadikan buku yang sedang dibaca menjadi foto, lalu membagikannya ke media sosial milik mereka. 

Saya kadang melakukan hal ini dan saya posting di medsos. Dan untuk seri ini, akan saya posting di Kompasiana. Apa sekedar foto tentang koleksi buku? Tentu tidak, karena makna logophile adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menyukai kata-kata di dalam buku. Bahkan mereka pun gemar menulis untuk melampiaskan semua perasaan yang mereka pendam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun