Kenduri Bunyi 2023 Refleksi Musik Nusantara
9 Maret adalah tanggal lahir W.R. Supratman beliau merupakan pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Spirit inilah yang perlu kita jaga bersama, kami Rumah Cinta Indonesia merasa ingin bersumbangsih kepada negara ini, menjaga spirit dengan cara memperingati hari lahir W.R. Supratman yang sekaligus ditetapkan menjadi Hari Musik Nasional Indonesia. Dengan menamai kegiatan yang kami lakukan yaitu "Kenduri Bunyi". Â
Kenduri adalah budaya masyarakat Nusantara saat mengekspresikan rasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diterima dalam hidup dengan cara berbagi keberkahan. Menurut Bapak Kholam shiharta sebagai penggagas acara, Bunyi merupakan unsur utama dalam musik, dan bagi kami "Kenduri Bunyi" adalah cara kami mensyukuri nikmat dan berkah dalam bermusik secara bersama-sama. Kenduri Bunyi merupakan ruang berkolaborasi dan bersinergi untuk seluruh insan yang perjalanan hidupnya berhubungan dengan musik, dalam satu ruang dan waktu. Kenduri bunyi pertama lahir di tahun 2016 di perkebunan cengkeh Beranggah Banaran, Doko, Blitar. Kemudian, mampu eksis kembali pada tahun 2021, dan masih berjalan hingga saat ini yang di laksanakan selama dua hari tgl 11& 12 maret 2023 bertempat di No Limit cafe and resto Kanigoro Blitar.
Dimana Kenduri Bunyi tahun ini banyak di support dari komunitas seni yang ada di Blitar maupun pelajar sekolah bertepatan di hari musik nasional. Kami berharap masyarakat bisa hadir untuk mengapresiasi di beberapa kegiatan  seperti pementasan karya musik, pameran karya seni rupa , pemutaran flm, pementasan teater, fashion showshow,  permainan tradisional, seni instalasi, geguritan, marching band dan ada beberapa lomba untuk anak-anak maupun umum seperti lomba menyanyi, lomba mewarnai, permainan tradisional. Pengisi acara juga ada dari beberapa dari luar kota, seperti dari kota malang yang di hadiri oleh mbah yongki irawan maestro permainan tradisional nyai putut dan bambu gila .Â
Beliau juga akan hadir bersama seniman musik Aak agus wayan yang akan beredukasi musik nusantara dan seni pertunjukan. Semoga gelaran Kenduri Bunyi 2023 akan menjadi Refleksi Musik Nusantara yang dibanggakan oleh Bangsa Indonesia dan semakin diakui oleh Semua peradaban manusia.
Sejarah Musik di Nusantara
Dilansir dari situs Gasbanter dengan url https://gasbanter.com/perkembangan-musik-di-indonesia/ Konon Musik Nusantara mulai terbentuk sejak abad ke-2 Sebelum Masehi, ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara.
Musik-musik suku tradisional Nusantara umumnya menggunakan alat musik perkusi semacam gendang dan gong. Beberapa alat musik berkembang menjadi alat musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan satuan instrumen gamelan dari Jawa dan Bali.
Beberapa panel dari relief candi Borobudur juga menggambarkan orkestra lengkap dengan segala peralatannya. Relief itu sendiri semacam potret untuk era kekinian yang dipahatkan dalam panel batu.
Event Sound of Borobudur merupakan upaya mengangkat kembali musik sebagai salah satu warisan budaya Nusantara. Musik di Nusantara bukan hanya ada dijaman sekarang, tapi sudah ada sejak dulu seiring sejalan dengan perkembangan Budaya Nusantara. Apalagi musik itu bersifat universal dan ada disetiap peradaban dan budaya manusia. Musik punya makna tersendiri dan bukan hanya sekedar hiburan semata.
Inovasi Pelestarian Musik Nusantara
Selain event Kenduri Musik di Blitar, upaya inovasi pelestarian Musik Nusantara juga dilakukan oleh para Seniman Musik di Malang Raya. Seperti Keberadaan Panji Laras Svara yang bermarkas di Mesem Caffee Tumpang Kabupaten Malang.Â