Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kiprah yang Muda yang Berbudaya di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang

9 Maret 2023   13:49 Diperbarui: 9 Maret 2023   13:52 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Irul, Sam Majid dan Mbah Misdi (Dokpri)

Kiprah Yang Muda, Yang Berbudaya di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang

Dokpri Mantraloka Padang Bulan #3
Dokpri Mantraloka Padang Bulan #3

Selasa, 7 Maret 2023 bertempat di Pendopo Desa Kemantren Kecamatan Jabung Kabupaten Malang telah digelar sebuah event menarik oleh Sanggar Mantraloka bertajuk Padang Bulan #3 bertema Muda Berbudaya.

Acara rutin yang digelar di tiap purnama ini sangat menarik, karena digelar di area fasilitas kantor Pemerintah Desa yang sangat megah pendoponya dan begitu masuk area acara saya disambut para muda yang tengah sibuk mempersiapkan acara. 

Kebetulan saya hadir sebelum acara dimulai, sehingga bisa melihat langsung para muda arek arek Jabung sedang menata sebuah acara budaya. Kecamatan Jabung Kabupaten Malang digambarkan dalam screenshoot situs Wikipedia sbb :

Screenshoot wikipedia (Dokpri)
Screenshoot wikipedia (Dokpri)

Jabung juga dikenal sebagai Destinasi wisata antara lain Agrowisata berupa wisata alam persawahan di desa Sidorejo Jabung dengan jembatan bambunya. Ada pula Wisata alam yaitu Cobaan Jahe. 

Nama Jahe ini bukan tanaman jahe, tapi jahe disini dimaksudkan sebagai Pejahe atau meninggalnya. Siapa Yang meninggal di Coban Jahe? Ternyata disana ada makam para pejuang dengan monumennya. 

Pasukan Pejuang dari Kompi Sabar Sutopo tengah bergerak diarea sekitar Coban, namun naas, pergerakan gerilya mereka di ketahui oleh Belanda dan terjadilah pertempuran tidak seimbang di Cobaan Jahe dan gugurlah para pejuang Kusuma bangsa disana yang akhirnya dimakamkan disekitar lokasi.

Peristiwa ini terjadi saat agresi Militer Belanda di wilayah malang Raya yang mengharuskan seluruh pasukan TKR harus mundur dibalik garis demarkasi Van Mook. 

Di kota Malang sendiri terjadi peristiwa Malang Bumi Hangus, dimana hampir 1000 bangunan lebih terbakar sehingga gedung gedung vital tersebut, diantaranya termasuk Balaikota Malang, tidak bisa digunakan oleh Musuh.

Area Coban Jahe selain destinasi Wisata air terjun, juga ditempati wisata yang unik, yaitu bisa menikmati kuliner dengan meja kursi berada di aliran sungai yang berasal dari coban. Sangat eksotis dan menarik. Masih banyak lagi destinasi wisatanya yang sangat menarik berada di Jabung. Bagi pecinta Kopi tentu akan mengenal Kopi Taji.

Keistimewaan Jabung juga diciptakan oleh para pegiat budaya dan Literasi yang rata rata didominasi oleh para muda. Republik Gubuk adalah contoh gerakan literasi yang bisa merambah ke pelosok dusun, sehingga minat baca bisa dibangun diwilayah pedesaan dengan sebaran gubuk baca ada didusun dusun di Jabung. 

Selain aktif dalam gerakan literasi, juga aktif menghidupkan kembali permainan anak anak Jadul yang sekarang mulai tidak dikenali lagi oleh anak anak milenial. Ada Juga kegiatan Preman Mengajar. 

Para muda yang semula menjadi preman pengganguran sekarang mulai aktif dalam gerakan literasi menjadi pengajar dalam giat preman mengajar, bahkan ada juga yang jadi penari topeng Malangan Khas Jabung handal seperti Sam Majid, yang pada gelar mantraloka Padang bulan #3, menampilkan Tari Topeng Klono Jabung dengan sangat spektakuler. 

Informasi Dari Gus Irul, selaku Presiden Republik Gubuk, para penerus penari topeng Jabung sudah berhasil melatih 300 pemuda pemudi yang handal menari topeng jabung, dan diharapkan bisa mencapai 1000 penari di masa masa mendatang. 

Selain Sam Majid dan Sam Andik yang handal menari Topeng klono dan Gunungsari, ternyata ada Sam Lyhonk, yang sekarang telah menjadi maestro pengrajin topeng Malangan yang handal. Sam Lyhonk ini pengrajin topeng yang mampu membuat topeng Malangan dengan sangat sempurna.

Gus Irul, Sam Majid dan Mbah Misdi (Dokpri)
Gus Irul, Sam Majid dan Mbah Misdi (Dokpri)

Kebetulan di masa lalu, Jabung juga dikenal sebagai Sentra Topeng Malangan. Alhamdulillah saya bisa bertemu dengan Mbah MISDI, Sang Klono Jabung pada masanya yang menjadi sesepuh Topeng Jabung era kekinian yang sekarang melatih dan menurunkan ilmunya kepada para Muda.

Penulis bersama Mbah Misdi dokpri
Penulis bersama Mbah Misdi dokpri

Dalam mantraloka Padang Bulan #3 tersebut diiringi secara live oleh pemain karawitan yang luar biasa mengiringi pagelaran tari topeng. Ternyata para penabuh gamelan ini, sangat istimewa, karena  didominasi para muda Jabung. Mereka mampu mengiringi mocopatan oleh Sam Dana dari Sukun dengan sangat memikat dan sangat syahdu didengar.

Bentuk giat lain topeng Jabung bisa dilihat dalam liputan raket Jabung sbb:
https://youtu.be/ac1uC1yr-fs 


Selain menampilkan penari dari Jabung, gelar mantraloka Padang Bulan #3 juga menampilkan penari Mbak Binti Ayu dari Kediri dan Sam Arif dari Kranggan yang membawakan Tari Klono khas Kranggan Jabung bersama satu panggung dengan para penari Gunung Sari dan pasukannya. Topeng Kranggan dibawakan dengan sangat enerjik dan penuh semangat.    

Tari Topeng Kranggan (Dokpri)
Tari Topeng Kranggan (Dokpri)

Acara ini menggambarkan dengan sangat signifikan peran para muda dipanggung literasi dan budaya. Mereka dengan kemauan sendiri telah menunjukan diri berkiprah dalam gerakan literasi dan pemajuan Budaya. 

Peran pemerintah Desa Kemantren kecamatan Jabung kabupaten Malang juga telah menunjukan kepedulian terhadap hal tersebut dengan memberikan ijin penggunaan pendopo, fasilitasi gamelan dan hal hal lain yang mendukung terlaksananya acara tersebut. 

Capaian kolaborasi ini sungguh sangat luar biasa, karena tidak semua daerah memiliki SDM dan spirit kebersamaan dalam hal pemajuan literasi dan budaya.

Satu hal yang menarik adalah saat Sam Lyhonk dipanggil Gus Irul selaku moderator acara agar tampil ke depan dan menggemukan pendapatnya.

Sam Lyhonk pengrajin topeng jabung (Dokpri)
Sam Lyhonk pengrajin topeng jabung (Dokpri)

Sam Lyhonk berpendapat bahwa Arek muda harus jadi diri sendiri, bekerja dengan fokus dan serius, tidak melupakan leluhur dengan cara memegang tanggung jawab sebagai pegiat kearifan lokal sesuai kapasitas masing masing untuk nyengkuyung atau bergotong royong bersama serta turut andil dalam pemajuan literasi dan kebudayaan khususnya lokal Jabung. Demikian Pendapat Sam Lyhonk agar semakin banyak peran serta para muda dalam giat literasi dan kebudayaan, agar para muda menjadi yang berbudaya.

Salam sukses untuk para Pegiat di wilayah Jabung kab. Malang.

Pendopo Desa Kemantren, 7 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Rody Irawan
Pegiat Gerakan Literasi, Sejarah, Budaya dan Museum Reenactor Ngalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun