Puisi : Preman Talk (Seri Preman Sakral #7)
Kadang kubawa kebenaran.
Aku tidak ngawur dalam pembicaraan.
Kutahu ini proses pembelajaran.
Belajar paham dari ketidaktahuan.
Debat berbantah bantahan.
Mempertahankan opini dan penafsiran.
Segala cara dipertahankan.
Tapi prinsip diri jangan dihilangkan, apalagi digadaikan.
Untuk apa menang, jika dipanggung manusia. Kalahpun hanya narasi hampa.
Saling rayu merayu agar jadi utama.
Dipuji hebat, rugi hanya wacana.
Kusadar, orang masih melihat baju.
Esensi inspirasi baru dilihat kulit.
Dilihat siapa yang bicara.
Bukan pada isi omong apa. Nulis apa.
Jangan menyerah, berbuat baik itu pilihan. Jika kau yakin itu baik, kenapa berhenti. Salah di ghibah. Benar di ghibah. Memikirkan yang lain iri dengki, menghabiskan fokus hidupmu.
Preman talk, bicara pinggiran.
Tak berkelas bagi yang tak dapat hidayah. Hanya rugi berbantah bantahan.
Premanmu preman Sakral. Pilihan mantap, bukan pilihan orang gamang.
De Huize Dongkel, 6 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Preman Sakral 7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H