Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arti Penting Arsip Khasanah Sejarah yang Perlu Diselamatkan

28 Februari 2023   14:50 Diperbarui: 28 Februari 2023   14:56 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti Penting Arsip, khasanah sejarah yang perlu diselamatkan

Dipenghujung Februari 2023 kali ini saya dikunjungi beberapa rombongan mahasiswa dari Universitas Negeri Malang yang mendapat tugas wawancara tentang kearsipan. Sebuah materi yang sehari hari saya geluti sebagai ASN di Kelurahan Sumbersari kota Malang. 

Dokpri Eko Irawan
Dokpri Eko Irawan

Baru kali ini saya diwawancarai tentang tata kelola kearsipan, karena biasanya saya diminta jadi narasumber untuk materi Sejarah seputar perang Kemerdekaan di Kota Malang dengan metode Reenactor. Tulisan ini saya beri judul Arti Penting Arsip, Khasanah Sejarah yang perlu diselamatkan. Apa korelasi Arsip dan Reenactor? Berikut ulasannya.

Reenactor bersumber dari Arsip Sejarah

Inovasi Reenactor adalah metode alternatif pembelajaran sejarah dengan metode interaktif berupa historical reenactment, atau bermain reka ulang sejarah berbasis sejarah otentik yang bersumber dari arsip, baik berupa foto, video,  dan arsip tertulis baik dari buku, catatan dan hal lain yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Prinsip Reenactor adalah no potitical issue dan lebih mengutamakan penumbuhan rasa Nasionalisme, Cinta Tanah air dan bangga bertumpah darah Indonesia. Untuk Reenactor Ngalam, mengambil rentang waktu sejarah masa revolusi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945  s/d 1949.

Reenactor bukan cosplay karena basic reka ulangnya berbeda.  Cosplay lebih populer karena me-reka ulang sesuatu yang digemari jaman now. Perbedaannya adalah, Cosplay berdasar pada kisah fiksi, Reenactor berdasar pada sejarah otentik. 

Sejarah otentik ini bersumber pada arsip sebagai khasanah sejarah yang perlu diselamatkan. Dalam reenactor ada proses riset sejarah detail khususnya pembuatan kostum yang digunakan, senjata yang dipakai dan peristiwa apa yang akan di reenactment. 

Koleksi Replika senjata perjuangan museum Reenactor Ngalam
Koleksi Replika senjata perjuangan museum Reenactor Ngalam

Koleksi Replika senjata Perjuangan museum Reenactor Ngalam
Koleksi Replika senjata Perjuangan museum Reenactor Ngalam

Kegiatan pembelajarannya selain pembelajaran materi sejarah, juga permainan drama teatrikal dan pembuatan foto video impresi peristiwa sejarah, misalnya penyobekan bendera merah putih biru atau reka ulang peristiwa TRIP jalan Salak. Para pembelajar dilibatkan langsung agar berminat pada sejarah perjuangan bangsa. 

Seni Literasi Penyelamatan Arsip dalam Reenactor

Riset Reenactor memang berkutat diseputar arsip otentik yang dicari dan diformulasi jadi sesuatu yang visual, sehingga para pembelajar akan tertarik mendalami hal hal yang disajikan dalam sebuah proses drama teatrikal atau impresi.

Selain berburu buku buku lawas dan membangun museum dan perpustakaan  reenactor Ngalam, konsep ini kedepannya juga berupaya menyelamatkan arsip arsip yang signifikan melalui digitalisasi. Hingga hari ini memang belum punya arsip otentiknya beserta data base arsip yang dimaksud, namun progres ini akan dirintis dimasa depan. Banyak arsip otentik ini berada ditangan para kolektor dan berharga sangat mahal dipasaran barang antik.

Upaya penyelamatan arsip otentik ini tidak bisa dianggap remeh. Mungkin kita sendiri pernah membacanya dan mampu mengingatnya. Namun seberapa lama mampu disimpan sendiri diotak manusia? Jika tidak ada upaya penyelamatan, arsip maha penting tersebut akan hilang, dilupakan dan dimasa mendatang tidak lagi diketahui bukti otentiknya.

Reenactor tidak melulu drama teatrikal dan jadi model foto impresi. Untuk memainkan hal tersebut dibutuhkan landasan literasi yang bisa dipertanggung jawabkan. Selain digitalisasi arsip asli, upaya menulis seperti yang saya lakukan untuk artikel ini merupakan gerakan literasi yang perlu ditingkatkan. Seni literasi tidak melulu berada di dunia pendidikan dan kampus. Untuk Riset sejarah tidak harus jadi dosen. Upaya penyelamatan arsip harus dilakukan semua lapisan masyarakat. Sudah saatnya budaya lesan dengan mengingat harus ditingkatkan jadi budaya literasi dengan menulis. 

Selamatkan Arsip di rumah dan Komunitasmu

Sebagai seorang ASN yang bertugas di kelurahan, saya banyak menemukan warga yang tidak peduli dengan arsip pribadinya. Misal Mereka datang meminta keabsahan dokumen pertanahan miliknya, tapi arsip pendukung sebagai bukti kepemilikan otentik ternyata tidak ada. Arsip penting berupa dokumen bukti kepemilikan aset malah tidak dimiliki. 

Kesadaran penyelamatan arsip ternyata belum dimiliki sehingga data dimaksud malah tidak ada. Hilang, disepelekan, dianggap tidak penting dan jangan jangan kesadaran menyelamatkan arsip sudah dimiliki, namun dijadikan anggunan jaminan bank tapi mengaku arsip tersebut hilang dengan maksud menipu petugas untuk kepentingan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Disinilah dibutuhkan filter petugas RT dan RW setempat yang memberikan informasi berupa pengantar.

Kearsipan bisa menimbulkan dampak hukum jika klaim atas tanah tersebut ternyata menjadi hak milik orang lain. Sengketa waris bisa jadi muncul untuk membuktikan yang bersangkutan adalah hak waris.

Jadi bicara arsip, tidak melulu arsip lusuh dari jaman Belanda, tapi juga arsip arsip pribadi baik dirumahmu sendiri atau komunitas mu. Banyak komunitas tidak mendokumentasikan arsipnya secara baik, sehingga sengketa klaim sebagai pendiri awal bukan berdasarkan arsip, tapi pengakuan sepihak. Mungkin ada yang bilang, arsip itu ribet dan ruwet. Itu tandanya yang bersangkutan tidak berusaha maksimal menyelamatkan arsip. Mereka baru sadar setelah sebuah kasus muncul dan marah marah tapi tanpa bukti arsip yang dibutuhkan. Mereka akan menyalahkan petugas dengan alasan mempersulit, padahal sebagai petugas tidak bisa memberikan keterangan berdasarkan "ngawur" atau "ngarang". Semoga artikel ini bisa menginspirasi, bahwa penyelamatan arsip itu berawal dari diri sendiri. Ingatan itu ada batasnya dan sebuah klaim hanya berdasarkan ingatan, tidak punya kekuatan hukum apapun. Tanpa bukti arsip, akan mempersulit semua pihak untuk meluruskan kasus yang terjadi. Inilah arti penting arsip bagi kehidupan manusia, apalagi untuk hal hal yang menyangkut masalah hukum.

De Kantoor, 28 Februari 2023
Ditulis oleh Eko Irawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun