Huize Jon Spraken #1 : Menghitung Kapan Budaya Literasi dimulai di Nusantara
Diskusi menarik di Huise Jon, Selasa, 14 Februari 2023 malam itu bukan membahas valentine Day, tapi membahas time line sejarah peradaban Indonesia sejak kapan dimulai, khususnya budaya menulis dan berliterasi. Diskusi ringan non formal namun sangat berbobot karena tanpa diundang tiba tiba berkumpul orang orang hebat di bidangnya masing masing.Â
Borobudur babon Ensiklopedia Nusantara
Konon sejarah awal dibangunnya Candi Borobudur Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra antara tahun 750 -- 842 masehi. Pembangunan Borobudur diperkirakan bertahap dan membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Sampai saat ini, belum ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyebutkan secara pasti kapan Candi Borobudur dibangun serta berapa lama proses pembangunannya. Oleh sebab itu, usia Candi Borobudur tidak dapat ditentukan secara pasti. Pelajaran apa yang bisa dipetik dari fakta ini?
Borobudur secara nyata memang menjadi babon ensiklopedia peradaban Nusantara. Bangunan berundak tersebut memiliki Relief naratif yang dipahat di dindingnya kurang lebih sepanjang 3000 meter, mulai dari Karmawibhangga, Jatakamala, Lalitavistara, Awadana, Gandawyuha dan Bhadracari. Kemegahan yang luar biasa ini belum didukung oleh bukti bukti tertulis. Apakah peradaban Nusantara pada masa itu tidak mengenal budaya literasi?Â
Semoga diwaktu mendatang akan diketemukan bukti tertulis otentik dari masa tersebut, yang akan memberikan jawaban kapan peradaban Nusantara diawali, khususnya tradisi literasinya.
Banyak ahli berpendapat, budaya pada masa awal nusantara menganut budaya lisan atau budaya tutur, sehingga sebuah fakta sejarah hanya diingat dan diceritakan kembali secara turun temurun. Tentu kemampuan mengingat cerita akan mengalami polarisasi, entah berkurang atau terjadi penambahan. Yang jelas akan banyak cerita yang hilang saat proses penceritaan kembali, khususnya mengenai detail hari, tanggal, tahun dan hitungan matematis lainnya.Â
Kekayaan relief Borobudur menggambarkan tingginya peradaban Nusantara. Dalam diskusi kali ini akhirnya menyimpulkan bahwa ada kemungkinan bahwa data budaya literasi Nusantara hilang karena ada kepentingan tertentu dari penjajahan asing. Kemungkinan bukti tertulis ini tersimpan secara rahasia diluar negeri.
Borobudur dan Musik
Beberapa panel Borobudur menggambarkan orkestra dengan peralatan lengkap. Bermusik sudah direliefkan secara gamblang disana. Upaya mengangkat kembali musik Nusantara ini di kemas dalam Sound Of Borobudur.
Berikut liputan dari event tersebut
https://youtu.be/0BFIV5yLQS8
Sebuah pertanyaan mengelitik, apakah alat musik yang direenactment atau direka ulang untuk dibangun kembali  tersebut memiliki bunyi yang sama dengan alat yang dipahat direlief. Mengenai bentuk sudah mendekati sempurna. Semoga ada aplikasi tekhnologi yang bisa menyuarakan relief secara signifikan. Dan uniknya, kenapa beberapa alat yang tergambar di relief bisa diketemukan masih ada dan digunakan di kebudayaan milik bangsa diluar negeri?Â
Perlu penelitian lebih serius lagi tentang hal tersebut. Jadi selain bukti tertulis yang sirna, kemungkinan alat alat musik tersebut dahulu memang ada di Nusantara dan karena penjajahan, benda dimaksud dijarah ke luar negeri.
Bisa jadi Nusantara dahulu merupakan pusat musik dunia yang dikagumi bangsa asing. Entahlah, semoga segera diketemukan kembali bukti dimaksud sehingga terjawab bahwa Nusantara merupakan negeri luar biasa pada masa awal peradaban dunia.
Saatnya semua Sadar Literasi
Dilansir dari Kompas, Prasasti tertua di Indonesia adalah prasasti Yupa yang ditemukan di pedalaman Kalimantan Timur. Prasasti Yupa yang ditemukan teridentifikasi berasal dari abad ke-5 masehi yang berangka tahun 475 M. Berarti budaya menulis sudah dikenal sejak tahun 475 Masehi. Jika Borobudur dibangun abad ke 8, atau tiga abad setelah prasasti Yupa, tentu budaya menulis sudah dikenal.
Apalagi Desain patung Budha dan relief Borobudur disana dibangun dengan sangat detail. Para desainer hebat itu tentu mencatat dalam sebuah blue print bak insinyur sekarang. Rasanya konyol jika detail rumit seperti itu hanya diingat dan disampaikan secara lesan.Â
Prasasti tertua di Jawa Timur, di ketemukan di daerah Dinoyo, Kota Malang, disebut Prasasti Dinoyo menjadi sumber tertulis mengenai Kerajaan Kanjuruhan dan Prasasti tersebut bertarikh 682 Saka (atau tahun 760 Masehi). Sementara sumber bukti tertulis tertua di Jawa tengah dapat dilacak pada Prasasti Canggal (juga disebut Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti dalam bentuk candra sengkala berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di Dusun Canggal, desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah.
Ternyata masih ada lagi prasasti yang lebih tua dari Prasasti Canggal, bertarik tahun 650 masehi dan disebut Prasasti Tuk Mas atau Prasasti Dakawu. Prasasti ini dipahatkan pada batu alam besar yang berdiri di dekat suatu mata air, yang ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang. Tuk mas sendiri berarti mata air emas.
Dari dua prasasti tertua di atas, ternyata semua berlokasi di daerah magelang dan berdekatan dengan Borobudur.
Apa artinya?
Pemantik budaya literasi Nusantara sudah maju dan diawali sejak tahun 475 Masehi dan berkembang diseputar Magelang, yang nota Bene ada di seputar candi Borobudur terhitung sejak tahun 650 Masehi dan 110 tahun kemudian baru terbukti berkembang di Malang melalui Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760 Masehi.
Jika Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra antara tahun 750 -- 842 masehi, dan sejak tahun 650 di dekat lokasi Borobudur ada prasasti Tuk mas, seharusnya tradisi menulis sudah dikenal didaerah tersebut.Â
Tulisan ini dibuat untuk memotivasi agar tradisi menulis terus dikembangkan. Betapa sulitnya penulis terdahulu, ditahun 650 Masehi menulisnya di media batu. Bahkan jika diukur dari Prasasti Yupa, tradisi literasi Nusantara diawali sejak Tahun 475 Masehi. Malu rasanya, kita yang hidup 1548 tahun kemudian ternyata masih malas menulis. Padahal menulis era sekarang sangat mudah dan bisa dilakukan digenggaman melalui media gadget Android.Â
Masihkah kita malas menulis? Malas berinovasi? Malas merekam Inovasi peradaban kekinian. Mungkin sekarang tak berguna tapi siapa tahu 1500 tahun lagi data yang kamu ketahui sekarang, nanti dibutuhkan. Padahal inovasimu sekarang berkaliber internasional, jika tak ditulis, kok 1500 tahun, 10 tahun lagi saja sudah dilupakan. Demikian semoga menginspirasi
Huize Jon, 14 Februari 2023
Ditulis oleh Eko Rody Irawan
Untuk Huize Jon Spraken 1
*Diolah dari berbagai sumber, Kompas, Wikipedia, google translate dan hasil diskusi forum Huize Jon Spraken
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H