Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dipahami dengan Mengerti (Seri Hari Hari Puisiku #68)

5 Februari 2023   00:02 Diperbarui: 5 Februari 2023   00:05 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : "Dipahami dengan Mengerti"

Dengan apa harus diukur. Bukan dengan tapi. Bukan dengan janji. Bukan dengan kata orang. Tapi mengakui bukti yang sudah terjadi.

Tebar janji, bukan bukti. Tebar bukti, harus diakui. Itu pengorbanan. Itu perjuangan. Tak semua mau diposisi itu.

Sadarilah ini apa. Terima kasih dipahami dengan mengerti. Rela menanti dengan hati. Rela menunggu Saatnya tiba.

Jangan ukur dengan uang. Jangan ukur dengan kata orang. Baik belum tentu girang, benci tapi pura pura senang.

Cinta itu rasa. Tak perlu diperdebatkan. Untuk apa dipertanyakan. Jika dua hati dipertemukan. Disatukan untuk bersama.

 

Karena ini tentang dua hati. Tak butuh alasan. Jalani saja kisahnya. Karena ini tentang aku dan engkau. Untuk esok lebih ceria, milik berdua.

Baca juga: Fiksi Jingga

Mesem Caffee, 4 Februari 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Hari Hari Puisiku 68

Baca seri Hari Hari Puisiku lainnya :
https://www.kompasiana.com/tag/hari-hari-puisiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun