Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Cerita Obah dari Gedruk Bumi #4

9 Januari 2023   19:53 Diperbarui: 9 Januari 2023   19:55 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Latar Seni Winarto Ekram

Dokpri Panji Laras Svara
Dokpri Panji Laras Svara

Dokpri Panji Laras Svara
Dokpri Panji Laras Svara

Esensi penampilan Panji Laras Svara kali ini mengangkat tema tentang watak kesatria dalam seni jaranan dor. Seni jaranan bukan sekedar bermain kuda lumping, tapi menunjukan watak kesatria gagah berani. Secara ekspresif Iwan Dongkel malah menjadikan gitarnya sebagai media kuda lumping yang enerjik, gagah perkasa dan garang. Esensi Jaranan harus diapresiasi menjadi seni asli Nusantara yang memiliki nilai spirit budaya yang Adi luhung. Generasi Muda saatnya bangga jika di Indonesia juga punya nilai kepahlawanan dan kesatria yang luhur. Jangan hanya terpukau dengan pahlawan import seperti Spiderman, Batman, Naruto, Ninja Hatori, Doraemon atau kapten Amerika, padahal kesatria asli Indonesia seharusnya lebih diapresiasi dan dibanggakan.

Dokpri Panji Laras Svara
Dokpri Panji Laras Svara


Terima kasih kepada Bapak Winarto Ekram telah memfasilitasi dan memberi ruang yang sangat spektakuler ini. Ruang ruang karya dan inovasi ini perlu dibangun dibanyak ruang dan waktu agar esensi budaya asli Indonesia tetap lestari dan punya tempat spesial yang dibanggakan oleh generasi masa depan.

Semoga artikel ini menginspirasi.

Nggopet Pendem, 4 Januari 2023
Ditulis Oleh Eko Rody Irawan
Pegiat dan penulis Seni Budaya dan Sejarah Museum Reenactor Ngalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun