Panji Sinau Panji, sudah selayaknya mendapat apresiasi. Saudara Agus Wayan, Joko Tebon, Mbak Siti, Iwan Dongkel dan semua anggota Panji Laras Svara menurut Bapak M Dwi Cahyono, membabar tentang Panji Laras Svara sbb: "salah satu diantara beragam kepiawaian yang dimiliki oleh Panji berkenaan dengan "seni bebunyian (seni suara)". 0leh karena itu, cukuplah alasan untuk menyematkan sebutan "suara (bahasa Jawa Lama "swara", dan "svara" dalam bahasa Sanskreta)" pada nama dirinya.Â
Suara di dalam konteks ini adalah suara yang ditata (diistilahi dengan "tata swara" atau "titi swara"), atau sua- ra suara yang diharmonikan (laras swara atau titi laras), dan sekaligus suara yang estetikkan (seni swara).Â
Atas dasar itu, berbicara tentang Panji dalam kaitan dengan seni suara, termasuk di dalamnya seni musik, terhadap diri Panji bisa disematkan unsur sebutan yang tepat dan khas, yakni "larassvara", hingga menjadi "Panji Laras svara".Â
Bahwa Panji merupakan sesosok yang digambarkan sebagai memiliki kepiawaian dalam bidang musika terdukung baik oleh
(a) data tekstual maupun
(b) data artefaktual.Â
Di dalam sumber data tekstual yang berupa susastra lama, Panji acap dikisahkan sebagai "musisi", yang mahir memainkan ragam instrumen musik (waditra), utamanya waditra jenis xylophone yang berupa salukat (gambang kayu atau bambu).Â
Selain itu, Panji juga disebut-sebut sebagai piawai dalam memainkan waditra jenis crodophone berupa wina. Sesungguhnya, Panji bukan hanya cuma mahir dalam memainkan waditra-waditra itu (playing musical), namun lebih daripada itu Panji mahir pula dalam melaras bunyi musikal (manglaras) kepada waditra, khususnya waditra salukat. Â Â
Dalam sumberdata artefaktual, jejak infomasi tentang Panji dalam hubungannya dengan seni musik kita dapati pada relief-relief candi. Salah satu panil relief cerita yang dipahatkan di Pen- dapa Teras II kompleks Candi Penataran serta yang baru-baru ini ditemukan di Candi Gambar Wetan menggambarkan Panji dan kekasihnya (Skartaji, alias Candra kirana) tengah asyik masyik berduet memainkan salukat.Â
Relief lain mengenai Panji bermain musik juga didapati  pada Punden Berundak Kendalisodo di lereng  atas Gunung Penanggungan (Pawitra), yang menggambarkan Panji tengah memetik dawai wina sembari memangku Sang Kekasih di tepi Telaga.Â
Suatu penggambaran mengenai fungsi musika dalam konteks asmara dan bahkan sebagai "penghantar asanggama". Panji di dalam sumber data artfaktual ini, sungguh tampil sebagai musisi yang handal.
Pendek kata, Panji adalah "sang musisi". Panji adalah pula sang pelaras harmoni suara musika. Atas dasar itu, maka amat beralasan untuk menambahkan perkataan "arassvara" kepada sosok seniman era Majapahit ini dengan unsur nama "laras svara" menjadi : "Panji Laras svara".
Beberapa Foto Bukti Panji terdapat dalam Relief Candi sbb :