Monolog : Sketsa Pinggir Seujung Kuku
Ijinkan aku bersuara. Nyanyi sunyi tuan rumah. Selamat datang gembira. Nada cinta, dari kaki Semeru. Nada rindu, dari pelataran Djajaghu.
Ini gambar yang belum usai. Bingkai kosong yang akan dilukis. Dari tepi sketsa pinggir. Sejengkal bermakna, seujung kuku dalam langkah nyata.
Aku pemantik. Aku nyala. Bergerak dari pinggir. Nada nada para perintis. Beralun dalam dawai. Denting dalam derap suara. Ini berjuang. Agar bermakna. Agar punya rasa.
Semesta merestui. Jalan kosmos para pengembara. Sajak langit turun dalam nada suka cita. Dipelataran Djajaghu. Ini aku. Engkau dan kita.
Sketsa pinggir Seujung Kuku. Para Panji kesatria nuswantara. Dengar dengarlah. Bangkit bangkitlah. Panji Panji kesatria. Tumbuh merekah, tumbuh merona. Menjalar dari pinggir arena.
Caffe Mesem, 17 Desember 2022
Ditulis oleh Eko Rody Irawan
Untuk Seri Monolog Sketsa Pinggir #2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H