Monolog Hamid Rusdi yang saya bacakan bersumber dari Kronologi Biografi Hamid Rusdi dari lahir hingga gugurnya, kebetulan naskah ini sedang kami susun agar kelak menjadi sebuah Buku tentang Perjuangan Hamid Rusdi yang lebih menarik.
Sebagai Reenactor, saya memang tidak memerankan Mayor Hamid Rusdi, karena reenactor tidak mengenal impersonalisasi ketokohan, tapi cenderung pada peristiwa sejarah. Berhubung dalam ranah teater monolog hanya diperankan seorang diri, tentu saya harus menyesuaikan kronologis. Pertama saat Hamid Rusdi sebagai guru agama dan sebagai anggota perkumpulan Pandu Ansor. Kedua saat Hamid Rusdi bergabung dengan Korps Pembela Tanah Air, PETA dan ketiga, saat Hamid Rusdi menjadi TNI yang memimpin Gerilya Kota. Tentu saya harus berimpresi dengan pakaian sesuai waktu kronologi.Â
Inilah wajud kompasianivalku, dan yang sangat surprise saya sebagai warga ber KTP desa Tumpang, Kecamatan Tumpang bisa diberi Kesempatan menyampaikan inovasi ini di kampung sendiri. Apakah saya dibayar? Sepenuhnya acara ini bersifat keswadayaan murni demi mensosialisasikan spirit budaya dan kepahlawanan di malang agar tidak hanya sebagai konsep wisata narasi diatas kertas belaka, namun menjadi Karya yang layak diapresiasi. Acara ini adalah sebuah rekam Jejak sosialisasi Spirit Budaya dan Kepahlawanan di mana Reenactor Ngalam mencoba berkontribusi nyata di tepian Sejarah Indonesia. Semoga menginspirasi.
Sampai jumpa diacara selanjutnya.
Bumi Slilir, 11 Desember 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H