Malam itu, gerimis merayu. Menyapu rembulan sendu. Duduk sendiri dibawah temaram lampu. Ini aku, sedang merindu.
Monolog rindu jiwa kesepian. Duka lalu sulit disembuhkan. Tersayat sembilu, perih menyakitkan. Aku jadi asing, seperti orang buangan.
Sekarang, aku dan engkau. Merangkai langkah langkah sunyi. Terbius senyap. Belajar menerima tanpa prasangka. Belajar menerima apa adanya.
Kala merekah dalam gamang. Sudah suntuk dalam badai kemarin. Ini masih ada. Keping keping cinta. Disusun kembali bagai puzzle.
Rindulah Rindu. Untuk apa ditahan. Untuk apa ditunda. Untuk apa disangkal. Cinta ini ada. Rasa ini ada. Ada aku dan engkau.
Aku sederhana saja. Bersamamu. Saatnya berdua. Menata rasa, melepas jiwa. Awali baru dengan doa. Karena hidup harus dilanjutkan. Kalau tak sekarang, kapan? Kalau bukan engkau, lalu untuk siapa?
Malang, 7 Desember 2022
Ditulis oleh Eko IrawanÂ
Untuk Seri Ruang Waktu Cinta #9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H