Talk Show Spirit Budaya dan Kepahlawanan di Malang #2

Talk Show Spirit Budaya dan Kepahlawanan di Malang #2 

Giat Road show chapter #2 Talkshow Spirit Budaya dan Kepahlawanan Di Malang terus bergulir. Kegiatan ini menitik beratkan pada sosialisasi mengenal para pahlawan pada masanya, dimana mereka adalah para lokal heroes yang berjuang menumbuhkan semangat patriotisme, nasionalisme, cinta tanah air dan kebanggaan menjadi bangsa Indonesia. Hamid Rusdi adalah sosok pahlawan perang kemerdekaan di malang raya yang patut diteladani. Begitu pula para pegiat topeng Malangan yang berjuang di ranah budaya patut kita apresiasi. Masih banyak para pejuang yang bergerak dalam senyap karena kecintaan mereka akan Indonesia. 

Dokpri team pelaksana Roadshow

Talkshow Spirit Budaya dan Kepahlawanan Di Malang kali ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 November 2022
Pukul 09.00-12.00 wib di Museum Pendidikan Kota Malang Jl. Raya Tlogowaru, Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang kode pos : 65133. Acara ini terselenggara atas Support Bapak Suwarjana Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang
Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, juga dukungan dari
Museum Pendidikan Kota Malang (kurator, staf) dan para
Kepala Sekolah SMP Negeri Malang yang telah mengijinkan para
Bapak Ibu Guru MGMP IPS Kota Malang untuk hadir sebagai peserta talk show tersebut.

Terima kasih pula kami ucapkan pada Bapak Gedeon Soerja Ardi, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia Malang 2022-2027
Bapak Eko Rody Irawan, pendiri Museum Reenactor Ngalam, penulis Kompasiana
Bapak Muhammad Nasa'i, penulis budaya
Bapak Abdul Malik selaku penulis buku Hamid Rusdi serta pihak
NBS Book Store (Bapak Bambang AW, Bapak Adi Tjatur dan tim) yang berkenan hadir dalam berbagai peran hingga acara ini dapat terselenggara dengan sukses dan lancar.

Dokpri team pelaksana Roadshow

Mengenal Museum Reenactor Ngalam 

Saya pribadi berkesempatan mengenalkan gagasan yang kami usung dan perjuangkan sejak 2007 bersama Komunitas Reenactor Ngalam. Tepat rasanya materi ini disampaikan pada para hadirin yang nota bene adalah para guru pendidikan sejarah di kota Malang.

Dokpri team pelaksana Road show

 Pada sesi tanya jawab, para bapak ibu guru mengemukakan pendapatnya bahwa berdasar kurikulum yang berlaku, materi budaya lokal dan lokal heroes belum tercantum secara signifikan. Para siswa tidak mengenal lagi budaya lokal dan siapa tokoh pahlawan asli dari kotanya sendiri. Acara talk show ini sendiri diharapkan jadi pemantik, bahwa nilai nilai budaya lokal dan semangat para pahlawan pada masa dan bidang masing masing, wajib di kenal oleh generasi penerus.

Bahkan bapak ibu guru hadirin malah tidak tahu keberadaan museum Reenactor Ngalam dan metode pembelajaran life historical Reenactment yang sedang dikembangkan untuk dunia pembelajaran sejarah di Indonesia. Hal ini jadi bahan evaluasi saya pribadi selaku bagian dari penggagas Musium Reenactor. Tak kenal maka tak sayang. Kita tak dikenal, karena belum maksimal menunjukan kiprah kami sendiri dibeberapa level kegiatan kependidikan dan tentunya juga merupakan keprihatinan tersendiri, karena dunia musium memang kurang diminati. Bolehlah bertanya, berapa kali para pembaca pernah berkunjung ke museum selama ini. 

Dalam acara tersebut, saya putarkan film indie karya anak anak Reenactor Ngalam setelah menterjemahkan narasi kesejarahan perjuangan Hamid Rusdi dalam wujud sinema sederhana. Film ini memang sengaja ditayangkan terbatas dan tidak kami upload di YouTube, dengan harapan mampu jadi daya tarik untuk mereka yang Sudi nyambangi keberadaan museum Reenactor Ngalam. Keberadaan kami bisa dilihat melalui  liputan Youtuber berikut :
https://youtu.be/DhniqjU8dwc

Acara talk show ini secara keseluruhan terlaksana dengan sangat sukses dan menarik dengan materi tentang para pahlawan pegiat budaya dan tokoh lokal heroes di kota Malang dapat tersampaikan dengan sangat memikat dan diminati para audience. Semoga road show ini dapat terus terlaksana di waktu waktu mendatang dan sampai jumpa di Talk Show Spirit Budaya dan Kepahlawanan di Malang chapter selanjutnya.

Salam Budaya dan Sejarah. Kalau tidak dimulai sekarang, terus kapan? Kalau tidak diawali oleh kita, terus siapa?

Malang, 29 November 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Pegiat Museum Reenactor Ngalam