Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Murung di Batas Senja (Seri Dialog Puisi Romansa #6)

16 November 2022   17:49 Diperbarui: 16 November 2022   17:52 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri Dialog Puisi Romansa #6

Puisi : "Murung di Batas Senja"

Senyumlah duhai malam. Gerah hati dalam gamang. Karena jiwa berjejal perkara. Terhanyut murung di batas senja.

Seribu alasan tentang menjadi korban. Apa yang seharusnya indah. Apa yang seharusnya baik baik saja. Luluh lantak dipeluk kepalsuan. Yang puas, lantas pergi.

Saat madu dicampur racun. Saat  berusaha baik, malah difitnah. Demi selingkuh yang menurutmu mulia.  Nikmat sesaat yang jadi neraka. Siapa yang tanggung jawab?

Setelah jadi ampas, kau kembali. Setelah kehormatan diinjak injak bajingan laknat. Yang kau puja sebagai terbaik. Sesal kemudian jadi azab. Pangeranmu kabur dengan ngakak. Sekarang kau drama dikubangan sampah.

Murung di batas senja. Takut kegelapan sudah kadaluarsa. Sekarang bisa apa. Pencerahan sudah dibuang sirna. Saat kau enak sama dia, aku kau anggap apa?

Jawab duhai jalang. Kau buang permata demi nafsu binatang. Aku bisa ditipu, tapi apa Tuhan sudah kau anggap Hilang? Sungguh nuranimu sudah terbuang.

Siapa yang jadi korban? Kita sudah susah. Sekarang bertambah susah. Tak bisa sekedar bilang maaf. Karena yang kau hinakan itu, janji suci dihadapan Tuhan. Ingat, itu bukan permainan.

Warung kopi Joyo, 9 November 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Dialog Puisi Romansa 6


********"**********
kembali hadir seri Dialog Puisi Romansa yang telah setahun belum tayang kelanjutannya. Selamat menikmati. Baca seri Dialog Puisi Romansa lainnya
https://www.kompasiana.com/tag/dialog-puisi-romansa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun