Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selasar Rindu (Seri Ruang Waktu Cinta #3)

15 November 2022   17:50 Diperbarui: 16 November 2022   12:31 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saatnya berlabuh. Bukan waktunya mengeluh. Siapa mau terus terusan Bermandi peluh. Bersamamu memetik bahagia yang luruh.

Siapa mau gentayangan tak jelas. Kita mau kemana. Menjelaskan langkah, menjelaskan tujuan. Ini cinta, butuh rumah. Selasar rindu untuk berlabuh.

Apa ini janji? Bukan. Jika janji, dituntut bukti. Aku ditonton saja. Tapi ini juang bersama. Berpeluh berdua. Apapun hasilnya, syukuri. Nikmati. 

Rumah cinta akan diraih. Mengantar Selasar rindu. Ini milikmu yang rela menunggu. Bukan buah nggedabrus seperti tong kosong. Tapi hadiah terindah dari cinta yang berbuah.

Doa yang dilantunkan dalam sujud. Bumi menampung curhat yang kusut. Terdengarlah hingga ke langit. Tuhan akan kabulkan semua kesungguhan. Semua ada waktunya. Keajaiban akan segera tiba.

Markas Kampoeng Sedjarah, 15 November 2022 ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Ruang Waktu Cinta 3


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun