Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesempatan Tak Terulang (Seri Ruang Waktu Cinta #1)

12 November 2022   21:15 Diperbarui: 12 November 2022   21:17 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragu ragu. Membelah tajam langkah. Menunggu sempurna, tapi kapan. Akhirnya tertunda. 

Kenapa tak berani. Baru sadar setelah terjadi. Apa guna sesal dikemudian hari. Hanya simpan luka di hati. 

Kesempatan tak terulang. Pekalah saat datang. Sambutlah sekarang. Menunggu besok, meradang.

Ruang Waktu cinta. Cerita pertemuan. Cerita perpisahan. Cerita kehadiran. Cerita kehilangan. Semua datang dan pergi. 

Kesempatan itu ruang waktu yang berjalan. Ditunda, siaplah dalam kekecewaan. Tak ada yang bisa terulang. Terjadi, tak diambil, bimbang. Banyak pertimbangan. Ya sudah.

Berani itu butuh energi. Bijak itu harus. Tapi kesempatan tak peduli telah siap atau tidak. Waktu sempurna? Tak ada. Karena hidup dalam Skenario Tuhan, bukan diatur dirimu sendiri.

Tak ada kesempatan? Itu alasanmu sendiri. Peka itu ditutup ragu. Peka itu harus dimiliki. Disadari. Dan dilaksanakan. Cinta datang, pertahankan. Saat cinta pergi, ikhlaskan. 

Temukan takdirmu. Usahakan. Perjuangkan. Yang diam akan ditinggal. Rugi pasang pagar tinggi, membatasi diri dengan prasangka. Kesempatan tidak butuh kata jangan jangan. Tidak butuh menunggu besok !

Malang, 12 November 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Ruang Waktu Cinta 1


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun