Puisi : Ada Waktunya, Ada Takarannya
Bukan mau protes. Semua butuh proses. Karena Ada Waktunya, Ada Takarannya, Ada Kapasitasnya. Jadi bersabarlah, Apapun Syukuri Saja.
Tak terima itu wajar. Rajinlah negoisasi. Bangun sinergi, saling mengerti. Hidup bukan tipu daya sulap. Itu palsu. Tapi hidup itu keras.
Menunggu itu menjemukan. Kitapun butuh dihargai. Ada harap. Ada jerih payah. Ada yang menantinya jauh dirumah. Berikan setimpal secara adil. Karena diluar tidak ada yang gratis.
Tapi Tuhan Adil. Manusia penuh intrik. Penuh konspirasi. Belajar amanah itu sulit. Apapun, terima dengan lapang. Karena hasil tak akan mengingkari usaha.
Belajar mengerti. Semua ini ada waktunya. Saat cemerlang akan tiba. Kubukan duduk berpangku tangan. Ini proses perjuangan. Lelah ini akan terbayar, saat waktu ditetapkan.
Yakin besar dengan sabar. Memperluas wadah, siap terima dengan tegar. Sekarang terhina, kelak pasti tenar. Tak akan sombong dan tak akan pamer yang menggelegar.
--------------
Barak kolam Nila, 31 Oktober 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Hari Hari Puisiku 67
Baca Seri Hari Hari Puisiku lainnya di link berikut :
https://www.kompasiana.com/tag/hari-hari-puisiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H