Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fase Tak Dianggap (Seri Puisi Hari ini #22)

30 Oktober 2022   18:47 Diperbarui: 30 Oktober 2022   19:04 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Puisi Hari ini #22

Saatnya Tahu diri. Merenung dan Introspeksi. Bukan mencela, tapi berkaca diri. Tak perlu menuntut yang lain harus menghormati.

Hak mereka. Pasti punya kesibukan dan acara. Saat hubungan ditakar untung rugi. Mereka juga butuh privacy. Aku tak perlu kepo, jika mereka tak menganggap aku ada. 

Memang aku siapa. Aku juga bukan raja. Dulu pernah berjasa, tapi aku tak boleh menuntut balas jasa. 

Dihormati, karena menginspirasi. Dibutuhkan karena sinergi. Maka rajinlah tukar pikiran dan diskusi. Sinergi butuh satu frekuensi.

Pada titik tertentu, bisa jadi aku tak dianggap. Pelahan dijauhi. Pelahan Dibiarkan. Fase Tak dianggap, Fase dimana aku harus tahu diri. Tak pantas harus menuntut untuk ditemani. 

Dibiarkan sendiri. Sepi. Tapi inilah saat aku bicara pada diri sendiri. Saat kata kata, saat waktu dan kesempatan telah pergi. Semua tak bisa kembali.

Saat ini hanya aku dan langit. Dunia sudah tak menganggap aku penting. Aku bosan dengan drama dunia. Saat aku tak punya apa apa, aku adalah sampah.

Sabar, tanpa interpretasi. Buang framing curiga yang menyakiti. Fase Tak dianggap sudah terjadi. Tapi aku tak sendiri. Dilangit masih ada Allah Yang menemani.

#############

Barak kolam Nila, 30 Oktober 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Puisi Hari Ini 22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun