Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berdamai Dengan Waktu (Seri Hari Hari Puisiku #66)

27 Oktober 2022   17:01 Diperbarui: 27 Oktober 2022   17:04 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri hari hari puisiku #66

Puisi : "Berdamai dengan Waktu"

Kemana selama ini. Kadang kesadaran itu, datang terlambat. Mesepelekan. Lalai. Lupa. Sudah jadi cap manusia.

Manfaatkan waktumu. Waktu itu anugerah. Tapi juga tajam. Hidup bukan seenakmu sendiri. Yang telah berlalu, tak bakal bisa kembali.

Dinasehati bebal. Waktu muda Hura Hura. Setelah tua menyesal. Terlambat tiada guna. Menyesal tak bisa ditebus. Mengeluh hanya sia sia.

Berdamai dengan waktu. Karena waktu itu berharga. Tak bisa kembali. Tak ada rekayasa. Tinggal sekarang atau besok mau apa.

Terserahlah. Sudah diingatkan masih lupa juga. Sesal akan waktu, tinggal sisa dihidupmu. Tak bisa dicash ulang. Berakhir tanpa ampun, setelah itu tamat.

Malang, 27 Oktober 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Hari Hari Puisiku #66

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun