Tak ada sepak bola, seharga Nyawa. Kanjuruhan itu stadion Olah raga. Hiburan untuk warga semua. Tak pantas jadi arena tangis air mata.
Tragedi Kanjuruhan. Ratusan nyawa melayang. Kenapa. Ada apa. Mencoreng luka, menyayat duka. Haruskah nyawa dikorbankan untuk sepak bola.
Usut Tuntas Kanjuruhan. Sekarang tak sekedar cerita bola. Tapi sudah jadi cerita dunia. Ini tentang kita, Jadi potret bangsa.
Telah gugur, anak anak bangsa. Banyak tangis banyak luka. 1 Oktober jadi sejarah Arema. Yang kuasa, ayo Usut tuntas segera.
Doa untuk Tragedi Kanjuruhan. Ini potret kita, wajah bangsa. Bukan sekedar tragedi bola. Bukan sekedar tragedi gas air mata. Banyak ibu menangis kehilangan anaknya. Usut tuntas, hukum Karma masih Ada. Karena ini tentang nyawa, urusan dengan Tuhan Yang Kuasa.
malang, 7 Oktober 2022
ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H