Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa untuk Tragedi Kanjuruhan

7 Oktober 2022   15:11 Diperbarui: 7 Oktober 2022   15:13 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada sepak bola, seharga Nyawa. Kanjuruhan itu stadion Olah raga. Hiburan untuk warga semua. Tak pantas jadi arena tangis air mata.

Tragedi Kanjuruhan. Ratusan nyawa melayang. Kenapa. Ada apa. Mencoreng luka, menyayat duka. Haruskah nyawa dikorbankan untuk sepak bola.

Usut Tuntas Kanjuruhan. Sekarang tak sekedar cerita bola. Tapi sudah jadi cerita dunia. Ini tentang kita, Jadi potret bangsa.

Telah gugur, anak anak bangsa. Banyak tangis banyak luka. 1 Oktober jadi sejarah Arema. Yang kuasa, ayo Usut tuntas segera.

Doa untuk Tragedi Kanjuruhan. Ini potret kita, wajah bangsa. Bukan sekedar tragedi bola. Bukan sekedar tragedi gas air mata. Banyak ibu menangis kehilangan anaknya. Usut tuntas, hukum Karma masih Ada. Karena ini tentang nyawa, urusan dengan Tuhan Yang Kuasa.

malang, 7 Oktober 2022

ditulis oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun