Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pencari Langit (Seri Pencari Langit #1)

27 September 2022   18:58 Diperbarui: 27 September 2022   19:12 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri Pencari langit #1

Beberapa prasasti menyebut profesi wariga. Misalnya, prasasti-prasasti dari masa pemerintahan Rakai Kayuwangi (856-883) dan Rakai Watukura (901-910). Di sana disebut beragam jabatan di desa. 

Menurut ahli epigrafi, Boechari dalam Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti, jika dijumlahkan semuanya kira-kira lebih dari 30 jabatan. Namun, hanya sepuluh nama yang sering disebut antara lain wariga, gusti, kalang (tuha kalang), winkas, tuha banua, parujar, huluair, tuhlas, tuha wrh, dan hulu wras.

Seorang wariga Jawa Kuno biasanya mengamati konfigurasi bintang-bintang dan planet-planet ketika perintah raja dituangkan dalam sebuah prasasti. Misalnya dalam Prasasti Tuhannaru. Selain berisi penetapan desa perdikan, prasasti ini dibuka dengan informasi pertanggalan lengkap ketika prasasti itu diturunkan. Termasuk konfigurasi bintang-bintang dan planet-planet di langit. 

Pembahasan ini sangat menarik, karena sejak Mataram kuno, masyarakat Jawa  sudah memulai mengamati langit malam. Para pencari langit sudah diawali oleh wara wariga, pejabat masa lampau yang berkompeten pada masanya meneliti langit dan gejala alam lainnya hingga punya kemanfaatan luhur bagi kehidupan manusia. 

Prasasti-prasasti dari masa pemerintahan Rakai Kayuwangi (856-883) dan Rakai Watukura (901-910) jadi bukti ilmiah otentik dalam kajian arkeologi tentang para pencari langit. Walau dibalut mitologi tentang peramalan nasib, sisi ilmiah dari nenek moyang bangsa Nusantara sudah terbukti berupaya mengamati langit sebagai kajian yang menarik.

Malampun kian larut. Pagi menjelang. Tak terasa mempelajari langit begitu memikat. Tak terasa Surya pagi akan datang menjelang beberapa saat lagi. Saatnya mengistirahatkan tubuh. Tak mungkin aku egois memaksa tubuh ini agar tetap terjaga. Saatnya istirahat dan masuk alam mimpi. Selamat mengeksplore langit. Temukan banyak hal baru disana.

Malang, 27 September 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Pencari Langit #1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun