jujur, 33 tahun berlalu kemarin beraneka warna rasanya. Dalam versiku, aku muak dengan ending penuh drama perjuanganku. Seolah titik kulminasi yang kuraih itu, tak dihargai dan tetap aku yang diposisi salah. Aku dihinakan. Aku dibuang. Hasilku, lelahku tak diakui. Itulah mengapa aku ingin pergi saja bersamamu, dan ini bukan tanpa alasan.
portal love Interstellar akan jadi jalan terindah. Bukan pergi ke galaksi lain. Ke bumi yang lain, tapi dengan bergandeng tangan, sepakat satu kata, satu hati, satu langkah, lembar baru kehidupan kita yang baru yang bahagia sejati akan jadi milik kita. Ini bukan fiksi khayal, tapi kekuatan cinta akan membuka keberkahan baru. Tak percaya? Keraguan adalah doa para munafik. Hasilnya nihil. Sementara pertemuan kita, terjadi secara ajaib. Ada doa ibuku. Ada doa ibumu. Ini sudah proses terjadi. Dan doa doa itu sinergi dengan Skenario Penguasa langit.Â
"Ngantuk," bisikmu manja. Diskusi kita memang terlalu berat. Cinta sejati pasti menang. Cinta yang diberkahi pasti ada kemudahan. Semoga esok lebih baik. Siapa yang bisa memisahkan, saat kita semakin erat bergandeng tangan dalam jalan Tuhan. Allah tak menghendaki umatnya menderita. Sudahi kesedihan. Selamat datang kebahagiaan. Karena kita bertemu, kita menyatu, berpasrah dalam cinta yang menembus abadi semesta raya. Ini terjadi karena ketetapanNya. Syukuri nikmat ini dengan Yakin, sekalipun terlalu rumit untuk dimengerti dan memahaminya.
Toempang, 13 September 2022
ditulis oleh Eko IrawanÂ
untuk Seri Romansa Asmaraloka 7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H