Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nggedabrus (Seri Puisi Asmaraloka #12)

27 Agustus 2022   06:23 Diperbarui: 27 Agustus 2022   06:25 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak selalu ada. Tak selalu Tersedia. Kadang punya. Kadang dompet sepi merana.

Bukan malas, bukan ogah usaha. Ini nyata, bukan rekayasa. Kau juga paham ini bagaimana. Karena ini cinta apa adanya.

kepastian adalah juang bersama. Jika aku janji, ujungnya hanya ditonton saja. Memang sedih, ditagih bukti tak ada. Jadi tak tepat waktu, mundur menunggu lama.

cerita Nggedabrus, ditunggu buktinya. Disangka omong kosong saja. Jika aku ada, untuk apa ditunda. Jujur memang berat dalam cinta.

Pahami lelahku. Pahami sulitku. Aku bukan tontonan lucu. Jika gagal dipertanyakan niatku. Kelak akan mudah, jika kita menyatu. Berjuang bersama, paham prosesnya, bukan nuntut melulu.

Malang, 27 Agustus 2022

Ditulis Oleh Eko Irawan 

untuk Seri Puisi Asmaraloka 12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun