Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Cinta (Seri Puisi Asmaraloka #11)

25 Agustus 2022   06:20 Diperbarui: 25 Agustus 2022   06:31 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua insan. Berduaan. Memadu kasih percintaan. Menggores Lukisan cinta, lembar baru penuh harapan.

Tak ada paksa. Jalani saja. Sekarang baru paham, apa itu cinta. Tak berteori, tentang rasa. Diantara kita.

jadilah diri yang unik. Punya ciri khas yang menarik. Biarkan aku, jadi aku. Biarkan dirimu, jadi dirimu. Tak harus ubah. Tetaplah jadi diri sendiri. Saling menerima, apa adanya.

Bak dua kutub, mars dan Venus. Inilah seni. Inilah dua jiwa yang disatukan. Tak harus jadi seperti yang lain. Bersama dalam beda, menyatu untuk lukisan cinta.

Markom Rooftop Matos, 25 Agustus 2022

ditulis Oleh Eko Irawan 

untuk Seri Puisi Asmaraloka 11



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun