Jika kau pernah gagal, merasakan kandas. Teori bahagiamu tak terbukti. Bicara apa sekarang. Sebuah protes yang terlambat.
Bahtera itu berlayar kelautan. Ada apa disana, misteri. Kecuali kamu sok tahu. Memastikan proses. Setelah gagal, pasti nangis.
Tapi siapa mau gagal. Tak ada. Kecuali sinting. Perjanjian pra nikah itu antisipasi. Karena cinta juga penuh kisah. Tergantung bagaimana menjaganya.
Paham setelah gagal, memang terlambat. Buang waktu, rugi umur. Hidupmu diisi sengketa. Energi hidupmu habis untuk pertarungan ego. Sia sia hidup, lupa ibadah. Sudah sengsara, tak dapat hidayah pahala.
Jadikan ini berkaca. Dari pada bertahan, tapi kamu sedih, lalu kapan bahagiamu? Cinta untuk dijaga. Saat dikhianati, cinta sudah jadi sampah. Terbuang. Untuk apa menyimpan sampah dalam lemari emas?
Malang, 18 Agustus 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk seri Sajak Perjanjian Pra Nikah 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H