Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paham setelah Gagal (Seri Sajak Perjanjian Pra Nikah #2)

18 Agustus 2022   19:52 Diperbarui: 18 Agustus 2022   19:54 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kau pernah gagal, merasakan kandas. Teori bahagiamu tak terbukti. Bicara apa sekarang. Sebuah protes yang terlambat.

Bahtera itu berlayar kelautan. Ada apa disana, misteri. Kecuali kamu sok tahu. Memastikan proses. Setelah gagal, pasti nangis.

Tapi siapa mau gagal. Tak ada. Kecuali sinting. Perjanjian pra nikah itu antisipasi. Karena cinta juga penuh kisah. Tergantung bagaimana menjaganya.

Paham setelah gagal, memang terlambat. Buang waktu, rugi umur. Hidupmu diisi sengketa. Energi hidupmu habis untuk pertarungan ego. Sia sia hidup, lupa ibadah. Sudah sengsara, tak dapat hidayah pahala.

Jadikan ini berkaca. Dari pada bertahan, tapi kamu sedih, lalu kapan bahagiamu? Cinta untuk dijaga. Saat dikhianati, cinta sudah jadi sampah. Terbuang. Untuk apa menyimpan sampah dalam lemari emas?

Malang, 18 Agustus 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk seri Sajak Perjanjian Pra Nikah 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun