Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelang Kaki (Seri Puisi Asmaraloka #10)

17 Agustus 2022   18:22 Diperbarui: 17 Agustus 2022   18:26 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuatmu tersenyum. Sepele, tapi berarti. Karena bahagia, punya takaran sendiri. Dan aku harus memahami.

Membuatmu bahagia. Tak mudah, tapi jangan takut sulit. Ini Seni mencintaimu. Karena engkau unik. Menarik. Tantangan untuk membuatmu tertarik.

Jalani tanpa memaksa. Jalani tanpa drama. Menerima itu cara, bersyukur apa adanya. Pengertian untuk berbagi, terukur dan damai dalam rasa.

Mengikuti saja maumu. Bukan aku mudah terombang ambing. Aku tetap punya prinsip. Kuharus membuatmu bahagia. Semampunya, apa adanya, tanpa sandiwara.

Kisah gelang kaki. Lengkap dengan segala aksesori. Itulah dirimu. Berkilau. Menambah auramu. Karena dengan itu, kubelajar memahamimu. Karena wanita butuh dimengerti.

Malang, 17 Agustus 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Puisi Asmaraloka #10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun