Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selepas Hujan (Seri Hari-hari Puisiku #56)

14 Agustus 2022   21:37 Diperbarui: 14 Agustus 2022   21:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin simpan hari ini. Agar waktu terhenti. Abadi. Tetap bersama, satu hati.

Jangan berakhir. Itu pintaku. Aku tak mau berpisah, sekalipun sementara. Karena detik tiada mau berhenti. Sehari bersamamu belum cukup.

Kisah selepas hujan. Berat ketika cepat cepat pulang. Mauku ayo terus hingga esok. Hingga esok lagi. Dan esok lagi.

Agar mimpi jadi nyata. Karena bersamamu semua jadi bahagia. Tanpa drama. Bersamamu, selamanya.

Selepas hujan berkisah. Jangan lagi ada kata berpisah. Jauhkan hari hari yang penuh resah. Berjuang keras menuju sah.

Waktu nanti akan melambat. Penuh syukur dan berkah. Menikmati detik detik terindah. Jalan Takdir, satukan. Mulai sekarang, selepas hujan yang tersimpan.

Malang, 14 Agustus 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Hari Hari Puisiku #56

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun