Berikut Liputan bagaimana Keseruan Festival Kampoeng Sedjarah bisa dilihat di link sebagai berikut :
Giat Reenactor Malang
Reenactor itu berasal dari kata Historical Reenactment, yang artinya metode pembelajaran sejarah dengan cara memerankan atau me-reka ulang. Fokus sejarah yang direka ulang adalah sejarah revolusi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949 dengan prinsip no political issue.Â
Tujuan dari Reenactor adalah pembelajaran kreatif pada generasi muda agar mengenal sejarah perjuangan bangsanya, Cinta Tanah Air dan bangga menjadi Bangsa Indonesia.
Reenactor Malang dengan museumnya juga mengembangkan dan menguatkan literasi sejarah khususnya kota Malang dengan beberapa kegiatan, baik menerima kunjungan atau membuat drama teatrikal peristiwa sejarah, yang terbaru liputannya sbb :
Foto Dokumentasi Peringatan 75 Tahun Peristiwa Jalan Salak
Rangkaian giat dari Reenactor Malang ini bukan bersifat baru, tapi sudah lama dilakukan oleh Reenactor Malang Sejak 2007. Merekalah pejuang di era milenial, karena dibalik tampilan seragam dan propertinya, ternyata mereka rela merogoh kocek pribadi untuk melengkapinya penampilannya. Seluruh isi dari museum Reenactor adalah Keswadayaan dari Reenactor sendiri.Â
Jika di Indonesia tidak ada, terpaksa harus rajin menabung untuk import dari luar negeri. Replika senjata perang kemerdekaan yang dibawa oleh Reenactor juga dibuat sesuai bentuk/ukuran aslinya dan dibuat dengan Riset sejarah di Museum Brawijaya Malang selaku pembina dan didukung oleh Bintaldam Kodam V Brawijaya. Dalam kegiatannya, Reenactor tidak ngawur, tapi menggunakan literasi Sejarah, sehingga salah satu pojok Museum Reenactor adalah perpustakaan.
Reenactor Malang terus berjuang secara konsisten agar Julukan Malang Kota Pejuang bukan sekedar konsep diatas kertas belaka, tapi Reenactor Malang melalui Giat Kampung Sedjarah sudah memberikan sumbangsih Nyata. Tentu perjuangan ini tak mampu dilakukan sendiri dan diperlukan dukungan nyata dari beberapa pihak terkait.Â