Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka (Seri 100 Tahun Chairil Anwar)

3 Agustus 2022   13:22 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:24 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka

Maju. Bagimu negeri. Menyediakan api. Merdeka itu mahal Bung. Taruhan nyawa. Kau tak tahu? Kau tak paham? Atau tak peduli?

Maju. Serbu. Serang. Terjang. Tembakan senapanmu. Dor. Dor. Dor. Merdeka atau mati. Itu tumbal jiwa, bukan gratis hadiah penjajah. Bukan simsalabim, tiba tiba ada. Apa merdeka itu, tak penting bagimu? Perjuangan ini berdarah darah.

Kita adalah generasi penerus. Menikmati merdeka. Ayo bung Bangkit. Bisa apa kamu. Tunjukan. Indonesia, bangsa yang besar. Dan kamu, pasti bisa.

Merdeka. Merdeka. Merdeka.

Malang, 3 Agustus 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri 100 Tahun Chairil Anwar

Catatan : sebagian kalimat menyadur dari puisi Chairil Anwar, berjudul ,Maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun