Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertemuan Dua Hati (Seri Puisi Asmaraloka #6)

20 Juli 2022   21:24 Diperbarui: 20 Juli 2022   21:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri Puisi asmaraloka #6 dokpri

Jika kelak kau lihat foto ini. Tersenyumlah. Inilah cikal bakal. Awal mula. Pertemuan dua hati. Dari berbeda, jadi menyatu.

Jika tak karena cinta, mana mau kau datang. Tempat ini, jauh dari romantis. Tak bisa duduk mesra. Seperti merpati kasmaran.

Hanya warung kopi pinggir jalan. Serasa risih perempuan nongkrong disini. Mungkin dighibah tetangga kanan kiri. Tapi biarlah, ini urusan kita sendiri. Yang penting, kita bahagia.

Tak harus mahal. Kenangan ini tumbuh disini. Pertemuan dua hati. Merencanakan masa depan. Berbagi apa adanya. Saling isi, saling membutuhkan.

Pertemuan dua hati. Bukan dolanan. Tapi kasmaran. Disatukan agar indah, tanpa drama. Doa terbaik diucap berdua. Diperjuangkan bersama. Ini milik kita, dunia asmaraloka, untuk hidup yang bahagia.

Malang, 20 Juli 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Puisi Asmaraloka 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun