Ini sulit. Sangat sulit. Dirunding sendiri, rumit. Kita sudah bosan berselisih. Adu pendapat. Kalah menang sedih. Jaga rasa, jaga hati, cari solusi.
Masalah ini, masalah berdua. Ada aku ada kamu. Dibiarkan, berlarut larut. Buang waktu, buang umur. Menyiksa batin, bikin sakit jiwa. Haruskan pelihara derita, pura pura nyaman bahagia, disisa usia?
Kita sudah jenuh berselisih. Ini bukan sebentar, 3 tahun berlalu dengan hasil kosong. Demi idealis semu, bertahan yang menyakitkan. Pelihara status palsu yang menyiksa jiwa raga.
Saatnya diselesaikan. Harus diusahakan. Siapa mau dipenjara pura pura. Hidup sekali dipakai sandiwara. Bermain drama palsu, pura pura bahagia. Tapi hatinya tersiksa, menderita, penuh luka dan kecewa.
Menunggu Telephone dari sang penengah. Itu yang jadi pilihan sementara. Ini perlu, karena kita sudah bosen berselisih. Dia orang terpercaya, mampu memberi pertimbangan dan solusi. Mari kita tunggu. Karena kita sudah luluh lantak. Hancur lebur dihantam samudra perkara.
Kutunggu. Dengan sabar. Jika tidak, kita akan datang lagi. Ini bukan tontonan. Ini harus diselesaikan. Susah senang, harus diselesaikan. Untuk lembar baru yang lebih indah.Â
Malang, 14 Juli 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H