Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari-Hari Puisiku 44: Healing Day

31 Mei 2022   14:51 Diperbarui: 31 Mei 2022   14:56 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menepi dibatas langit. Duduk diantara cakrawala. Menikmati rasa, bahwa merdeka itu ada. Tanpa dijajah para durjana.

Melanjutkan jejak langkah. Meninggalkan rumah lama, yang ditutup paksa. Merelakan semua yang telah dicapai. Hilang itu, berat. Tapi lebih sakit saat yang baik, dilabel hina. 

Healing day. Merenung dalam takaran nalar. Jika aku berhenti, dunia tertawa. Segitu sudah menyerah. Malu pada ikan ikan yang pantang mundur. Sama halnya disuruh bunuh diri, agar tak berkarya lagi.

Hari hari puisiku. Masih ada. Dari titik nol kehampaan. Biar mereka tahu, merdeka itu mahal. Aku bukan binatang picik. Yang keok dibully nasib. Apa daya, tapi aku tetap ada.

Malang, 31 Mei 2022

Ditulis oleh : Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun