Mohon tunggu...
Irawan Ayeng
Irawan Ayeng Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dosen, Trainer, Penerjemah, Interpreter Bahasa Inggris - Indonesia

Mengajar, belajar, membaca, menulis berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kakek Tua

28 Maret 2023   12:00 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:00 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

KAKEK TUA

Aku mengenal sosok kakek tua, karena sering melihat dia berada di dalam Mesjid. Tubuhnya yang kurus kering, berjalan membungkuk dan selalu duduk di sudut  mesjid sebelah kanan, sepertinya dia merasa aman dan nyaman di tempat itu, karena sudut itu nyaris tidak terlihat oleh orang-orang yang keluar masuk Mesjid.

Setelah sholat tarawih selesai, perlahan aku mengendap dan mendekatinya, penasaran ingin mengetahui siapa sebenarnya kakek tua ini?, dimana tempat tinggalnya?, apakah punya saudara? dan masih banyak lagi yang ingin saya tanyakan.

"Assalamualaikum" saya mengucapkan salam pelan-pelan dengan nada rendah , ..... tapi kakek tua itu tidak menjawab uluk salamku... dia hanya menatap tajam dengan sedikit senyuman. "Maaf kek.... nama saya Irawan" memberanikan untuk memperkenalkan diri sambil menyodorkan kedua tangan untuk bersalaman.

Lagi-lagi kakek tua itu tidak merespon perkenalan dan jabat-tanganku,.....dia sekali lagi hanya menatapku dan dan memberikan senyuman ala kadarnya.

Lalu aku melanjutkan pertanyaan berikutnya " Kakek tinggal dengan siapa?, Apakah punya saudara?

Dengan mimik wajah yang sama, dia menatapku dan sedikit memberi senyuman, tapi dia tidak memberikan satupun jawaban.

Aku tertegun sejenak, menatap wajahnya dan memberikan senyuman sama seperti yang dia telah lakukan dia kepadaku.

Posisi dudukku bergeser sedikit-sedikit , lalu aku pamit undur diri dengan mengucapkan " assalamualaikum" sebagai ucapan perpisahan " semoga kakek selamat.

Sesampainya dirumah , aku langsung ke kamar tidur untuk istirahat , rebahan menjelang tidur.

Bayangan wajah kakek tua itu berseliweran di dalam pikiranku, ... ada rasa kasihan dan juga penasaran,

Bertanya-tanya dalam diri sendiri " Kakek itu tidurnya dimana? Makan-minum dari mana? ,Apakah kakek itu bisu?"

Berpikir sejenak.............. hmmm.....daripada penasaran terus, aku bangun dari tempat tidur, bergegas untuk kembali ke Mesjid untuk memastikan apakah dia tidur di Mesjid.

Ternyata Mesjidnya sudah terkunci dan lampu-lampu di dalam sudah dimatikan, sudut tempat si kakek duduk pun sudah tidak terlihat lagi.

Ramadhan tahun ini aku akan kembali ke kampungku, senang rasanya bisa kembali ke Mesjid menunaikan sholat tarawih, dan bisa kembali ketemu kakek tua itu yang selalu duduk disudut sebelah kanan mesjid , terbayang dia menatapku dan tersenyum.

Hampir setiap kali aku masuk Mesjid , pasti mataku secara tak sadar menengok ke sudut sebelah kanan dan melihat tatapan dan senyuman si kakek tua walaupun sebenarnya sudah tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun