Mohon tunggu...
Irawan Abidin
Irawan Abidin Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Pertanian

Selamat datang di koran sawit perkebunan dan pertanian masa kini YT: Koran Sawit Media Center "Koran Sawit"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Metode Pemanfaatan Limbah Tankos untuk Kelapa Sawit

3 September 2023   07:00 Diperbarui: 3 September 2023   13:58 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara agraris sebagian penduduk di Indonesia negeri khatulistiwa ini kita paham dan mengerti tentang khatulistiwa ini di mana banyak yang bekerja pada bidang perkebunan dan pertanian yaitu berocok tanaman.

Dari berbagai hasil sumber daya alam yang ada di Indonesia komoditas yang sering mencuri perhatian adalah kelapa sawit pada hari ini dapat menghantarkan negara Indonesia ke pintu utama penghasilan komoditas perkebunan kelapa sawit.

Memang dalam hal ini kelapa sawit tidak bisa dipandang dengan sebelah mata karena sangat berkontribusi penuh terhadap devisa negara dan mendorong perkembangan baik aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Besarnya potensi kelapa sawit tentunya kita harus melihat terlebih dahulu budidaya yang dilakukan pada dunia perkebunan kelapa sawit dan tentunya optimalisasi perawatan yang dikerjakan pada kelapa sawit.

Dalam hal ini jika kita bicara pemeliharaan dan perawatan kelapa sawit banyak sekali pemeliharaan yang harus dikerjakan kelapa sawit agar produksi yang dihasilkan seimbang contohnya saja berapa buah yang dipanen berapa nutrisi dan harga harus kita kembalikan pada Kelapa Sawit.

Hal inilah yang membuat kita kian semangat dalam mengelola kelapa sawit jika produksi yang dihasilkan selalu over, namun dalam hal ini biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya pemupukan tidaklah sedikit puluhan sampai ratusan juta jika miliki luasan yang cukup banyak.

Untuk itu momen inilah yang harus kita pahami, di mana konteks pemupukan biaya yang dikeluarkan sangatlah besar mencapai 70-80%, apa lagi pada saat-saat harga pupuk mulai menggoyang dunia perkebunan khusus kelapa sawit.

Namun pada saat harga pupuk mulai meningkat tentunya harga ini akan menjadi mahal, contohnya saja di tempat saya harga pupuk pada tahun 2022 itu bisa mencapai Rp500.000 per karung 50 kg pupuk NPK.

Dalam hal ini tentunya kita tidak boleh berhenti atau tidak memupuk kelapa sawit kita karena akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas dari buah kelapa sawit.

Memang dampak dari perubahan produksi ini tidak bisa kita rasakan dalam waktu yang dekat ini namun beberapa tahun kemudian akan dapat kita rasakan penurunan produksi dari Kelapa Sawit ini.

Ilustrasi: Tandan Kosong Kelapa Sawit (Irawan Abidin)
Ilustrasi: Tandan Kosong Kelapa Sawit (Irawan Abidin)

Apa Pentingnya Pemupukan?

Pemupukan sangat penting kita lakukan karena merupakan salah satu cara untuk memberikan tambahan unsur hara ataupun nutrisi kepada tanam utama dan memastikan pertumbuhannya sehat.

Banyak dan jenis pupuk ataupun organik yang bisa kita berikan kepada tanaman utama di mana pemberian pupuk hari sesuai dengan kebutuhan dari kelapa sawit ini.

Secara pengelolaan yang kita lakukan di perkebunan kelapa sawit tidak ada limbah yang dibuang secara sia-sia ataupun tidak bisa dimanfaatkan contohnya saja limbah dari tankos (tandan kosong)

Jika kita lihat pengeluaran tankos di kelapa sawit sangatlah banyak dan melimpah? Namun apakah sudah dimanfaatkan dengan baik limbah tersebut?

Dalam hal ini kita sebagai pelaku usaha di bidang perkebunan kelapa sawit kita tidak usah bingung dan khawatir untuk pupuk dari kelapa sawit ini, di mana tankos ini bisa dijadikan alternatif pupuk alam yang bisa kita gunakan untuk menambahkan nutrisi kepada tanam utama.

Selain itu tankos juga memiliki kandungan hara yang cukup tinggi sebanding dengan memiliki sifat kimia yaitu hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kompos tankos yang digunakan dalam pengkajian mempunyai kadar N 2,24%, P2O5 0,34%, K2O 1,30%, MgO 0,11%, CaO 0,93% dan Mn 141,4 ppm (medianeliti.com)

Berikut ini ada beberapa metode ataupun cara yang bisa kita lakukan dan kita kerjakan untuk memanfaatkan tankos agar mudah dan lebih teruraikan di lapangan.

Nah apa saja metodenya berikut ulasannya:

1. Proses Pencacahan

Proses Pencacahan atau proses cincang ini biasa kita gunakan untuk mencacah tankos kelapa sawit yang sudah menjadi limbah.

Pencacahan ini bertujuan agar pengurangan yang dilakukan mikro terurai dengan cepat semakin kecil kita mencacah maka tankos akan semakin cepat juga terurai.

Pencacahan juga bisa kita lakukan menggunakan barang atau benda tajam kita kebutuhannya sedikit jika kebutuhannya banyak maka disarankan untuk menggunakan mesin pencacah saja.

2. Tahapan Inkubasi

Tahapan Inkubasi ini merupakan kegiatan yang untuk menambahkan biakan murni di mana proses ini dilakukan dengan cara menutup cacahan tankos menggunakan terpal.

Dalam melakukan inkubasi dilakukan diperlukan waktu beberapa minggu dalam proses yang dilakukan inkubasi jangan sampai ada celah ataupun terbuka sehingga banyak bakteri luar yang masuk.

Setelah itu dilakukan maka proses selanjutnya kita melakukan bolak balikan tankos agar kematangan sempurna "huuf bukan makanan ya sahabat sawit" maksud agar bakteri yang di tankos merata semuanya.

Proses inkubasi biasa ada penambahan dari produk untuk makan bakteri ataupun hal yang lainnya guna makan bakteri yang dilakukan pada proses dekomposer.

3. Aplikasi Kompos

Setelah kompos dipanen dan dilihat struktur panennya masuk dan lalu kita proses panen maksudnya dipanen di mana diangkat dan diaplikasikan kepada tanaman utama.

Pemanfaatan limbah dari kelapa sawit ini tentunya banyak sekali cara ataupun metode yang dilakukan dari cara yang di atas metode ini biasanya dilakukan untuk skala kecil dan dan diaplikasikan untuk tanaman hortikultura.

Jika untuk tanaman kelapa sawit sendiri biasanya kita langsung aplikasi kan di lapangan dengan cara menaruhkan di sekeliling pokok dengan diameter 4-5 meter tergantung kondisi di lapangan.

Namun ada juga di beberapa versi yang dilakukan di dunia perkebunan yaitu menaruhkan tankos di bagian kiri dan kanan dari kelapa sawit tujuannya adalah agar yang muda mudah untuk menyerap nutrisi yang diberikan oleh tankos.

Untuk penggunaan atau pemberian dosis biasanya dilakukan atau diberikan 300 kg per pokok pada tanaman kelapa sawit pemberian ini sesuai dengan rekomendasi dari pihak rnd ataupun sudah pernah dilakukan.

Pemanfaatan tankos memang banyak dilakukan untuk menambah unsur hara bagi tanaman kelapa sawit maka dari itu di perkebunan kelapa sawit tidak ada limbah yang terbuang secara sia sia.

Mungkin itu saja beberapa pengalaman dan informasi yang kami berikan dari komunitas koran sawit mungkin jika ada yang mau diskusikan silahkan tulis dikolom komentar.

Irawan Abidin

3 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun