Sudah jatuh tertimpa tangga pula begitulah kira-kira nasib masyarakat yang mempunyai kebun kelapa sawit untuk saat ini dengan harga TBS terus terjun bebas hingga minyak goreng yang cukup mahal.
Tingginya harga minyak goreng membuat petani semakin mengeluh ditambah lagi dengan tidak sebanding lagi harga tandan buah segar ( TBS)Â
Padahal negara Indonesia merupakan pemasok utama minyak kelapa sawit yang besar didunia namun pasalnya sekarang sudah berbalik arah.
Melihat beberapa survei yang dilakukan akun Instagram koran sawit masih banyak harga sawit yang merosot di bawah 1.000 per kg ini membuat perut terbalik dan tungu masak sudah tidak berasap lagiÂ
Sudah beberapa pekan terakhir harga sawit mulai menunjukkan penurunan harga tandan buah segar bahkan penurunannya bisa mencapai 100- 200 per kg.
Hal ini sungguh sangat disayangkan bahkan harga tbs lebih murah ketimbang 1 ( satu) gelas teh gelas yang harganya cuma Rp1.000.
Dengan adanya harga tersebut bisa kita bandingkan saja bahwa 1 ( satu) ton TBS hanya cukup membeli 2 ( dua) karung pupuk dan tidak cukup untuk membeli herbisida.
Hal inipun senada dengan pendapat petani asal muara Bungo Jambi Rukiah beliau mengatakan bahwa harga sawit di tempat nya sudah turun sekitar Rp 600-900 per kg.
Hal ini tidak sebanding dengan apa yang dibayarkan kepada karyawan panen jika kita kalkulasikan bahwa 1 ton saja jika harga Rp 900 petani hanya dapat Rp 900.000.
Belum lagi kita bayar upah panen 1 ton Rp 150.000 kita kalikan 2 ( dua) beserta upah lansir udah dapat Rp 300.000 sisa Rp 600.000 saja lagi apa cukup tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari??
Jika hal ini tetap bertahan rukiah mengungkapkan dirinya takut akan tidak di panen lagi buah kelapa sawitnya karena tidak sesuai lagi dengan kebutuhan sehari-hari serta biaya perawatan dan harga pupuk.
Rukiah mengungkapkan bahwa penurunan harga tandan buah segar ( TBS) seiring anjloknya larangan ekspor CPO dan pencabutan minyak goreng.
Jatuhnya harga Sawit ini semakin tidak terkendali lagi membuat masyarakat gelisah ( geli basah dibuatnya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H