Mohon tunggu...
Irawan Abidin
Irawan Abidin Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Pertanian

Selamat datang di koran sawit perkebunan dan pertanian masa kini YT: Koran Sawit Media Center "Koran Sawit"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita, Petualangan Semasa MAN

10 Desember 2020   10:32 Diperbarui: 10 Desember 2020   10:44 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada masa paling indah... Masa-masa di sekolah

Tiada kisah paling indah... Kisah-kasih di sekolah

(Obbie Messakh - Kisah Kasih di Sekolah)

2015 dimana saya masih duduk dibangku kelas 1 MAN (madrasah Aliyah negeri) saat itu pula saya masih mengenakan seragam putih abu-abu layaknya seperti dilan, tetapi bukan dilan tapi irawan.

Saat itu pula rasanya jiwa masih meronta-ronta ingin bermain kemana saja asalkan tidak menggangu waktu sekolah. Jujur saja dulu waktu sekolah saya sangatlah hobbi berpetualang kemanapun dan kapan pun, 

akan tetapi tidak melupakan tugas dan kewajiban sebagai siswa yaitu belajar. Saat itu pula semasa usia MAN ini terasa belum mempunyai beban dan tekanan layaknya seperti orang dewasa, wajar saja masih remaja.

Namun, dalam keadaan apapun bagaimanapun sekolah sambil bermain memang lah mengasyikan namun tanggung jawab haruslah dilaksanakan, tergantung pribadi masing-masing.

2015 teman Man (dokpri)
2015 teman Man (dokpri)

Berpetualang mengasyikan

Pukul 7:00 WIB sudah siap-siap untuk melakukan petualangan, petualangan kali ini bukan hanya satu kali ini saja bahkan berkali-kali.

Kali ini kami berpetualang ke wisata ke air terjun renah sungai besar tepatnya diLimbur lubuk mengkuang kabupaten Bungo provinsi Jambi, tidaklah jauh jika kita,

menggunakan sepeda motor bahkan mobil hanya saja perjalanan sedikit terhambat dikarenakan jalan sedikit berbatu, perjalanan bisa di tempuh sekitar 3-4 jam dari kota muara Bungo. 

Pukul 8.00 WIB setelah menunggu teman-teman dan lainya kami siap pergi ke tujuan awal yaitu berpetualang ke tempat wisata. Perjalanan kami memakan waktu sekitar 3-4 jam WIB dari kota muara Bungo ke tempat lokasi tujuan yaitu Limbur lubuk mengkuang.

Sesampai disana kami singgah di tempat pemberhentian, kebetulan sekali tempat pemberhentian itu salah satu teman kami akhirnya kami menaruh motor kami di tempatnya.

Kenapa kami harus menaruh motor di tempat teman kami, karena area untuk ke lokasi air terjun belum bisa dicapai dengan roda 2 namun bisa di tempuh menggunakan berjalan kaki. Ya, tidak apa-apa hitung-hitung berolahraga sambil pula bercerita tentang keasyikan dan keseruan tempat wisatanya, tentunya sangat seru dan indahnya.

Sesampai di tempat wisata langsung kami di sambut dengan pemandangan nan indah dan elok, tentunya terpaan angin yang semilir membuat kami kedinginan serta takjub. Mendengar salah satu info dari warga setempat air terjun renah sungai besar ini air tertinggi di kabupaten Bungo, wow sangat indah dan keren ya.

Kami hanya cukup menikmati suasana di alam sekitar air terjun kami tidak mandi dan basah basahan karena lupa membawa pakai bersalin. Saat itu kami disana belum ada pungutan biaya untuk memasuki saja tempat wisata tersebut namun, kata warga setempat cukup menjaga lingkungan dan keindahan alam sekitar

Ya tentunya saja siapa saja, dimana saja kita harus menjaga alam kita agar tetap indah dan lestari untuk keberlangsungan makhluk hidup. Namun bagi kita ingin berkunjung ke tempat wisata renah sungai besar ini ada baiknya membawa jaket yang tebal karena udara sangat lah dingin.

Jika ingin mandi ada baiknya membawa baju ganti serta pelaratan mandi, sebenarnya masih banyak wisata yang dapat kita kunjungi di daerah Limbur ini. Cuman dengan keadaan dan waktu yang belum sempat kami kunjungi membuat kami memutar waktu yang akan datang ke sana.

Akhirnya kami langsung bergegas dari air terjun ke tempat pemberhentian rumah teman kami untuk mengambil motor, rasa-rasa kurang puas. Namun melihat kondisi dan cuaca saat itu yang sudah berangin awanpun sudah terlihat gelap kami memutuskan langsung pulang ke muara bungo.

Nah, itu saja penglaman yang dapat saya sampaikan jika ada kata yang salah dan kurang pas saya minta maaf. Tips dari saya jangan lupa membawa makan dan minuman karena sangat menyenangkannya dan mantap sekali bisa menikmati di alam terbuka yang terkena tiupan angin dan suara air.

SALAM

IA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun