Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kota Jakarta Sekarang BMW KW2

30 Oktober 2014   07:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Suparji, seorang PNS muda di DKI Jakarta, terlihat lelah sekali ketika sampai di rumahnya. Sang istri yang menyambutnya dengan penuh perhatian - maklum pengantin baru - langsung menanyakan tentang hal itu.

"Tadi ada acara di Balaikota, dan biasa lah, mas ini jadi seksi sibuknya," jawab Suparji."Capek benerrr... ntar ya pas makan malam kita ngobrol-ngobrol tentang itu".

Berkumpul, makan malam bersama sambil membicarakan aktivitas yang mereka lakukan pada hari itu sudah dijadikan kebiasaan, dan tujuannya selain untuk menjalin komunikasi juga mempererat hubungan keluarga supaya tetap harmonis. Suparji dan istrinya juga sudah bertekat kegiatan tersebut akan berusaha terus dilakukan sampai anak-anak mereka besar nanti (yang saat ini masih diusahakan kehadirannya).

Jadi sehabis Suparji istirahat sebentar, kemudian mandi, sholat, mereka berdua pun duduk di meja makan. Dan sembari makan malam, Suparji menceritakan kegiatannya seharian sebagai panitia.

"Jadi hari ini ada kegiatan di Balaikota yang isinya silaturahmi ulama dan umaro bersama Pak Ahok, itu untuk menyambut tahun baru hijriah. Rame sekali pokoknya", kata Suparji mengawali ceritanya.

"Ulama ya mas, terus apa ulamanya FPI ada yang datang? Diundang gak?" tanya istrinya ingin tahu. "Kan FPI tuh demo Pak Ahok melulu".

"Wah, memang sih gak kelihatan. Tapi katanya memang gak diundang, denger-denger sih koordinasi biro dengan MUI memang gak ada daftarnya. Gitu...", jawab Suparji sambil tersenyum." Tapi emang sih kalau diundang juga gak bakalan dateng kali ya, wong musuhan melulu sama Pak Ahok".

"Iya kali begitu, mas", timpal istrinya, yang lalu bertanya lagi,"Trus, acaranya apa aja, mas?"

Suparji pun menceritakan kejadian-kejadian selama acara, termasuk isi sambutan Pak Ahok.

"Tapi ada yang lucu nih, waktu Pak Ali Musthafa, tahu kan beliau imam besar Masjid Istiqlal, menyampaikan cermahnya. Beliau mengkritik Pak Ahok dan Pak Jokowi juga, lho", cerita Suparji.

"Mengkritik bagaimana, mas?"

"Nah, Pak Ali tuh cerita tentang semboyan kota Jakarta dulu. Masih inget gak jamannya Pak Wiyogo jadi gubernur?"

"Waduh, gak tau mas, aku masih anak balita waktu itu kali ya?", kata istrinya berusaha mengingat-ingat.

"Hehehehe iya sih, mas juga sama, masih anak sd kali. Nah, dulu itu tuh, Jakarta punya semboyan BMW yang artinya Bersih, Manusiawi, dan berWibawa"

"Oh, kok kayak merek mobil ya"

"Emang sih", Suparji melanjutkan sambil tersenyum" Tapi sekarang banyak diplesetin tuh semboyan BMW."

"Lho, diplesetin jadi apa?"

"Banjir, Macet, Wallahu a'lam", jawab Suparji sambil tertawa, yang diikuti juga oleh istrinya.

Kata Suparji lagi,"Yahh, mudah-mudahan Pak Ahok nanti bisa merubah sedikit lah supaya Jakarta punya semboyan BMW yang asli lagi, kan sekarang beliau itu bekingnya presiden lho".

"Iya mas, amiinn", jawab istrinya.

Dan percakapan pun terus berlanjut...

Sumber info: Kompas 1, Kompas 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun