Mohon tunggu...
Ferry Irawan
Ferry Irawan Mohon Tunggu... -

Akun ini akan segera dinonaktifkan. Untuk informasi terbaru bulutangkis silahkan kunjungi www.bulutangkismania.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia Open Super Series 2010 : Anastasia Minta Restu Publik Istora

27 Juni 2010   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duet gado-gado Indonesia-Rusia, Hendra Setiawan/Anastasia Russkikh akhirnya menjadi satu-satunya harapan Indonesia yang mampu menembus partai puncak dengan menghempas unggulan ke-7 asal Korea, Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun. Tandem terbaik merah putih, Nova/Lily gagal memetik kemenangan atas duet Polandia, Robert/Nadiezda setelah berjibaku selama 1 jam.

Harapan untuk memetik gelar di sektor ganda ternyata harus pupus setelah ganda campuran terbaik merah putih, Nova/Liliyana (NoLyn, red) tidak mampu meladeni permainan cepat ganda Polandia, Robert Mateusiak/Nadiezda Ziba, 21-12, 16-21, 21-19. Sempat memimpin 7-1, Nova/Lily gagal mempertahan kan ritme permainan mereka dan terus tertekan di set pertama hingga kedudukan 9-17. Gempita publik Istora yang diharapkan mampu memicu semangat tandem peraih perak Olimpiade Beijing 2008 ini ternyata tidak mampu menahan laju perolehan duet Polandia untuk menutup set ini 21-12.

Set kedua berlangsung lebih ketat ketika NoLyn mampu mengembangkan permainan terbaik keduanya. Kemampuan Liliyana untuk mengolah bola di depan net berhasil mendobrak pertahanan pasangan Polandia. Meskipun sempat terkejar di angka 12 setelah memimpin 11-8 dan 12-9, NoLyn akhirnya memastikan rubber set dengan unggul 21-16 terlebih dahulu. Harapan pendukung Indonesia sempat kembali mekar ketika duet NoLyn mampu mengimbangi serangan keras dari Robert dan Nadiezda di paruh awal set ketiga 7-3 dan 12-10. Sayangnya ritme ini tergerus dengan beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Nova dan Lily. Memanfaatkan titik balik 14-12 dan 16-13, duet Polandia terus memimpin perolehan poin hingga kedudukan 18-14. NoLyn sempat mengejar ketertinggalam mereka 18-19 namun tandem Polandia yang sudah berada di atas angin lebih dulu menamatkan set ini 21-19 sekaligus memastikan satu tempat di partai final.

Lawan Robert/Nadieza di partai puncak adalah pasangan kualifikasi Indonesia-Rusia, Hendra Setiawan/Anastasi Russkikh yang mampu menjegal unggulan ke-7 asal Korea, Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun. Sempat kedodoran di paruh awal set pertama, Hendra/Anastasia mampu membalikan keadaan dengan unggul 14-11 dan 17-11. Beberapa kesalahan sendiri akhirnya menguntungkan tandem Korea untuk berbalik unggul di titik kritis 19-17 dan 21-19. Perpaduan serasi dari gencatan serangan Hendra dan penempatan bola yang akurat dari Anastasia membuat duet gado-gado ini tak terbedung di set kedua. Unggul 9-4 dan 11-6, Hendra/Anastasia terus melaju dan memimpin perolehan poin hingga akhirnya berhasil memaksakan rubber set 21-13.

Pasangan Korea kembali menjadi agresif di paruh awal set ketiga dan ‘leading’ lebih dulu 7-2. Namun kekompakan Hendra/Anastasia di turnamen Super Series kedua mereka ini sanggup membalikkan keadaan 11-9 dan 13-10. Riuh dukungan penonton Istora mendjadi motivasi kuat bagi pasangan ini untuk terus unggul 15-11 dan 18-13 dan akhirnya memeangkan set ini 21-17. Hasil gemilang ini menggenapi kemenangan mereka terdahulu saat mendudukkan duet Thailand, Songphon/Kunchala (4) di babak kedua.

“Di awal set pertama saya masih meraba permainan pasangan Korea, bahkan kami sama sekali tidak tahu sejauh mana kami akan mampu bertahan“ ungkap Anastasia usai pertandingan. “Penonton yang terlalu riuh terkadang membuat saya kesulitan menganalisis bola, saya bahakn tidak mampu mendengar suara datangnya bola” paparnya kemudian.Namun gempita itu kemudian berubah menjadi motivasi bagi dirinya. Sementara itu Hendra mengaku kepercayaan dirinya sempat luntur di set pertama namun berkat dukungan dari Russkish, ia mampu bangkit dan tampil percaya diri di dua set berikutnya. “Smash pemain pria Korea (Ko Sung Hyun, red) juga kencang sekali” lanjut Hendra.

Saat ditanya perihal peluang mereka menghadapi duet Polandia, keduanya mengaku akan tampil lepas dan bermain ‘nothing to lose’. “Kami akan mengeluarkan kemampuan terbaik kami besok” kata Anastasia. “Kami memiliki keunggulan sebagai pasangan baru, kalian tidak akan menemukan rekaman video pertandingan kami di internet” tambahnya kemudian. “Besok kami akan butuh banyak dukungan dari publik Istora”, papar Anastasia. Sementara itu para penonton yang sempat ikut antri untuk berfoto dengan Anastasia mengaku salut dengan gadis yang berwajah mirip Paris Hillton ini. “Orangnya cantik dan ramah, dia tetap mau tersenyum saat diminta meladeni foto berkali-kali oleh para penggemarnya”, sahut Thia, salah satu fans gadis pirang ini yang sabar menunggu antrian foto di pintu masuk pemain Istora.

Hendra dan Anastasia beberapa kali juga sempat digoda oleh para wartawan perihal kedekatan mereka. “Tentu sebagai pasangan ganda kami harus memiliki ‘chemistry’ baik di dalam maupun di luar lapangan”, cerita pemain kelahiran Gatchina 27 tahun yang lalu ini. “Tapi kedekatan itu hanya sebatas sesama pemain bulutangkis”, pungkasnya sembari tersenyum (FEY).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun