Mohon tunggu...
Irawan Abae
Irawan Abae Mohon Tunggu... Mahasiswa - Founder Wadah Ekonomi media riset dan kajian ekonomi

kita hanya butuh beberapa kata untuk menyusunnya menjadi kalimat, dengan segenap tinta untuk menyusunnya menjadi sebuah cerita pendek. hanya butuh kata-kata untuk menjelaskan pada semesta bahwa kita butuh pena untuk mengungkapkan rasa

Selanjutnya

Tutup

Roman

Mencintaimu Bukan Seperti Merindukan Senja

18 September 2024   18:29 Diperbarui: 18 September 2024   18:33 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini aku duduk di ujur garis waktu dan sebentar lagi senja tidak lagi menyapa diriku, hatiku tampak gelisa, karena malam telah merampas dengan sengaja senjaku. Setiap sore aku harus duduk di tepi pantai, mengharapkan senja akan kembali, begitu lama aku menunggu, begitu lama aku berfikir, apakah senja akan menghianati ku, ataukah senja telah berkencang dengan malam, rasanya hatiku penuh dengan kecurigaan terhadap senja yang tidak lagi menampakan dirinya, apakah benar-benar dia akan meninggalkan diriku dengan sungguh-sungguh, seakan ini menjadi pertanyaan besar daam diriku.

Aku tampaknya tidak seperti biasanya, tidak seperti sebelumnya mengenal dirimu, awalnya kupikir kamu akan seperti senja, awalnya kupikir kamu akan menjadi puisi senja, yang pada akhirnya akan hilang, ternyata mengenalmu tidak semudah bertemu senja di ujung pantai Halmahera, pertemuan kita memang tidak direncanakan sebelumnya tapi, telah di siapakan sesudahnya, dalam jarak kamu nampak dibenakku, kau hadir dalam setiap mesin waktu.

Dear Karin, sengaja kubuat cerita ini, agar kelak bisa dibaca oleh orang-orang, bahwa rasaku kelak akan abadi, kelak akan jadi cerita untuk orang di masa mendatang, bahwa ada dua insan yang diam-diam saling mendoakan dan saling merindukan.

Karin, butuh kefokusan untuk menulis hal ini, bahkan aku telah menantang logikaku, dan mulai berdialog dengan ruang paling sunyi dalam diriku yang tidak pernah aku ajak orang lain untuk memasuki ruang itu, selain dirimu yang aku ajak untuk tinggal di ruang yang disebut hati oleh orang-orang pada umumnya.

Rin, sempit rasanya jika kubandingkan dirimu dengan senja, kamu tahu kenapa? Kata Seno Gumira, "Aku pun tahu Sukab, senja yang paling keemas-emasan sekalipun hanya akan berakhir dalam keremangan menyedihkan, ketika segala makhluk dan benda menjadi siluet, lantas menyatu dalam kegelapan" dan sebab mencintaimu bukan seperti merindukan senja sore hari, tidak kubolehkan waktu bahkan ruang untuk membatasi rasaku padamu.

Rin, kamu tahu di jam berapa aku mengukir rasa ini? di saat orang-orang telah sibuk dengan bantal gulingnya, di saat orang-orang telah berdiskusi dengan mimpinya, sementara tanganku masih ingin berbincang dengan dirimu. Rin jika orang-orang tahu bahwa kau adalah wanita yang begitu hebat, yang jarang di tuliskan oleh orang-orang alhi sejarah, bahwa ada sosok seorang wanita yang begitu mengispirasikan banyak orang yaitu adalah kau Rin.

Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Rin, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah takterhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Karin.Untuk apa? Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia. Lagi pula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-katatanpa peduli apakah ada orang lain yang mendengarnya.

Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna, kata-kata tidak dibutuhkan lagi, Setiap kata bisa diganti artinya. Setiap arti bisa diubah maknanya tapi, tidak dengan dunia kita Rin

Ini bukan sebuah surat biasa, bukan juga surat kuasa, yang bisa di permainkan makna dan artinya, surat ini lebih dari kata-kata, yang di sebut rasa, maaf jika aku telah lancang tanpa meminta ijin padamu untuk menulis rasa kagumku padamu, tidak perduli apa kata semesta yang aku tahu bahwa kamu mencintaimu, tidak bisa di ukur bahkan tidak bisa di analisis dengan teori apapun, aku sungguh-sungguh kalau tidak percaya kunjungila semua perpustakaan yang ada di seluru dunia dan bacalah semua buku yang menceritakan kisah cinta tentang dua insan, dipastikan mereka tidak akan menemukan ketulusan cinta yang melebih cintaku padamu.

Rin bacalah tulisan ini di saat kamu merindukanku, disaat kamu merasa sunyi, sepotong surat ini adalah risalah hati yang ingin berbincang dengan pemilik rumah dalam hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun