oleh Ira Uly Wijaya
Aku terpasung oleh kesunyian
Kidung nestapa berlalu-lalang mencabik asaku
Aku tertatih-tatih melangkah di kegelapan malam
Berhamburan luka menghela napas tersengal-sengal
Suara angin berhembus kencang
Ronaku berubah menjadi mendung
Menatap setapak penuh kerikil
Kilat sesekali mengejutkan batinku yang lusuh
Tentang hidup yang teramat getir
Meneteskan air mata tiada tara
Segala kesah menyesak di dada
Hanya terjamah oleh diri sendiri
Berdiri bangkit
terhuyung-huyung meraba nelangsa nan luas
Semakin terselundup gundah di bait sukmaku
Jatuh berkali-kali
Namun cakrawala dan rumput sekali pun hanya bergeming
Sibolga, 8 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H