Aku tak peduli dengan ucapan Hyura. Aku tetap melangkah ke kamar mandi dengan perasaan yang biasa saja. Ku dengar Hyura agak sedikit kesal dengan sikapku setelah beberapa kali ia memanggilku.
"Jangan lama mandimu Byeol," teriak ibu.
"Bu bagaimana apakah si Byeol setuju?"
"Ibu rasa dia itu..."
Ibu menghentikan ucapannya. Dia menatap bunga mawar di atas meja. Sesekali ia melirik ke jam dinding. Hyura sampai mendehem menanti jawaban ibu. Aku yang masih berada di dapur, melihat gerak-gerik ibu yang penuh dengan kecemasan. Ku tarik napasku dan ku letakkan handupku di atas bahuku. Aku berjalan menghampiri ibu.
"Ibu aku minta maaf banget. Kali ini gak bisa dengar ucapan ibu."
 "Nak Hyura apa tidak sebaiknya kalian pergi saja sekarang?"
"Maksud ibu gimana?" Ucapku bingung.
"Byeol akan ikut bersama kalian. Kamu sekarang harus yakin bahwa Byeol adalah sahabat karibmu yang pantas untuk kamu bawa ke sana. Lagi pula kalian ramai dan biaya juga ditanggung oleh Joon Woo."
"Alhamdulillah benar sekali bu."Â
"Kamu ganti baju aja sekarang juga byeol. Bajumu udah ibu siapin di tempat tidurmu."