Mohon tunggu...
Martalestari 08
Martalestari 08 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Selada Adakah Manfaatnya? Bagaimana Budidaya dan Prospek Usaha Taninya?

2 Juli 2024   20:40 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:50 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

**Apa yang Anda Ketahui tentang Selada?**

Apakah Anda mengetahui bahwa selada (Lactuca sativa) bukan hanya lezat sebagai salad, tetapi juga kaya akan nutrisi penting? Jenis-jenis seperti selada romaine, selada hijau, dan selada keriting memiliki beragam manfaat bagi kesehatan.

Manfaat Selada: Apa Keistimewaannya?

Apakah Anda tahu bahwa selada mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin A, C, K, serta serat dan antioksidan? Nutrisi ini membantu meningkatkan kesehatan pencernaan, sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kardiovaskular, serta mengurangi risiko penyakit degeneratif. Selada juga rendah kalori, menjadikannya pilihan yang ideal untuk diet sehat.

Perjalanan Budidaya Selada: Dari Persiapan Hingga Panen

**1. Persiapan Awal**

Pada awal praktikum, kelompok kami fokus pada pembersihan gulma menggunakan disc plow.

Langkah ini krusial untuk membersihkan lahan sebelum kami menyemai bibit selada pada media tanam yang telah disiapkan dengan teliti di Kebun Kartini menggunakan rockwool, substrat yang sering digunakan dalam sistem hidroponik karena kemampuannya mempertahankan kelembaban.

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

**2. Pembuatan Bedengan Pertama**

Setelah penyemaian, kami melanjutkan dengan mencangkul dan membuat bedengan pertama. Kami memastikan tanah siap menerima bibit selada dengan memberikan pupuk kandang satu minggu sebelum tanam dan menghaluskan struktur tanah sebelum memasang mulsa untuk menjaga kelembaban.

whatsapp-image-2024-07-02-at-19-14-34-8-6683f20b34777c7f51735143.jpeg
whatsapp-image-2024-07-02-at-19-14-34-8-6683f20b34777c7f51735143.jpeg
**3. Penanaman Selada dan Sorghum**

Dengan pola tanam yang teratur, kami menanam selada dengan jarak tanam 25×25 cm dan sorghum sebagai tanaman tumpangsari dengan jarak 50×30 cm. Setelah menanam pada bedengan pertama, langkah selanjutnya adalah membuat bedengan kedua dengan proses yang serupa. Kami juga menanam tanaman tepi yaitu serai dengan jarak 100 cm dari bedengan.

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

**4. Perawatan Tanaman**

Selama proses budidaya, kami rutin melakukan irigasi sesuai kebutuhan tanaman, terutama setelah penanaman agar tanaman tidak mengalami stres hidrik. Kami juga aktif dalam mencangkul bagian siring pembatas antar bedengan untuk mengurangi gulma, memberikan pupuk NPK 16:16:16 pada bedengan kedua dua minggu setelah tanam, dan melakukan penyulaman untuk memastikan pertumbuhan selada merata di setiap bedengan. Selain itu, kami melakukan pembubunan pada tanaman selada yang terlihat batang akarnya untuk mendukung pertumbuhannya dan mencegah kelayuan.

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

**5. Penggunaan Sistem Hidroponik dan Media Lahan**

Kami mempraktikkan dua metode penanaman yang berbeda: menggunakan media lahan di luar ruangan dan sistem hidroponik di greenhouse. Kami menemukan bahwa pertumbuhan selada lebih cepat di lahan dibandingkan dengan metode hidroponik, meskipun keduanya menunjukkan hasil yang memuaskan.

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

**6. Pengukuran dan Evaluasi Pertumbuhan**

Kami secara rutin mengukur biomassa dan indeks luas daun selada serta sorghum untuk memantau perkembangan tanaman. Hasil panen menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara bedengan yang diberi pupuk organik dan NPK, namun masa panen bedengan dengan pupuk NPK lebih cepat.

**7. Panen dan Pemasaran Hasil**

Setelah proses budidaya yang intensif, kami berhasil memanen selada dari bedengan pertama dan kedua. Hasil panen kami jual langsung kepada konsumen dengan harga Rp 20.000/kg di lahan dan melalui expo di kampus menggunakan kemasan ramah lingkungan yang kami buat dari daun palm dan batang pisang, seharga Rp 5.000/ikat. Menjual hasil budidaya sangat menguntungkan

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

#### Prospek Usahatani Selada

Usahatani selada menawarkan prospek yang menjanjikan dengan permintaan yang stabil untuk sayuran segar. Dengan teknik budidaya yang tepat dan inovasi seperti hidroponik, efisiensi produksi dapat ditingkatkan sambil menjaga kualitas produk.

#### Pengalaman Praktikum Kelompok Kami

Sebagai kelompok praktikum di UKSW Salaran, Getasan Kopeng, kami belajar tidak hanya tentang teknik agronomi tetapi juga nilai-nilai kolaborasi dan keberlanjutan dalam usaha pertanian. Pengalaman ini memberi kami wawasan yang berharga tentang bagaimana mengelola budidaya selada secara efektif dan berkelanjutan.

Input sumber gambar: dokumentasi pribadi
Input sumber gambar: dokumentasi pribadi

Dengan demikian, budidaya selada tidak hanya memberikan manfaat kesehatan tetapi juga menawarkan peluang bisnis yang menarik. Semoga cerita perjalanan kami menjadi inspirasi bagi Anda yang tertarik mengembangkan usaha pertanian modern dan berkelanjutan.

Berikut merupakan video yang kami buat selama budidaya selada..

https://youtu.be/pSI4aQBVIk0?si=rWZhvyTf1xJZWKsV

Setiap orang memiliki cara dan kondisi lahan yang berbeda.. kami membuat artikel ini berdasarkan pengalaman praktikum kami dan tidak memaksakan pembaca untuk berbudidaya menggunakan teknik seperti yang kami lakukan. Tetapi kami berharap artikel ini dapat menginspirasi pembaca dalam budidaya selada.

By:

#Yiska

#Yabez

#Ale

#Marta

#Bintang

"Sebaik-baiknya kelompok adalah yang anggotanya saling pengertian."

"Dan semua orang bisa menanam tetapi tidak semua orang mampu merawat"

"Tidak ada yang PALING karena kita SALING"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun