Mohon tunggu...
Ira Sukma Panggabean
Ira Sukma Panggabean Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Negeri Medan

Memiliki Hoby di Bidang Digital Project, Desain Grafis, dan Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memperkenalkan Plastik Biodegradable kepada Masyarakat sebagai Upaya Mengurangi Sampah Plastik Konvesional

26 Maret 2023   15:22 Diperbarui: 26 Maret 2023   16:19 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari plastik. Masyarakat memilih plastik konvesional sebagai bahan yang membantu untuk mempermudah hidup mereka. Mulai dari mengemas makanan, minuman dan lain-lain. Bahkan tidak hera jika ditemukan plstik konvesional di setiap tempat. 

Penggunaan plastik konvesional oleh masyarakat menimbulkan sampah yang sangat banyak dan mencemari lingkungan. Di laut bahkan di Daratan sampah plastik konvesional sangat merajarela, karena sampah konvesional tidak dapat terdegradasi atau teruai dalam tanah maupun dalam air. 

Selain itu, sampah plastik di daratan juga menimbulkan dampak negatif. Jika sampah plastik di kubur, sampah plastik tidak dapat terurai dalam tanah justru membuat tanah menjadi tidak subur. 

Membakar sampah plastik konvesional juga buja solusi yang tepat untuk menghilangkan sampah plastik dari muka bumi, justru akan menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara yang disebabkan oleh asap hasil pembakaran sampah plastik konvesional. 

Selain itu bahan dasar pembuatan plastik konvesional adalah minyak dan gas bumi. Dapat diketahui jika minyak dan gas bumi di gunakan terus-menerus, maka lama-kelamaan bahan tersebut akan habis karena minyak dan gas bumi termasuk daya yang tidak dapat diperbarui.

Data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan bahwa total produksi sampah di Indonesia mencapai 18,2 juta ton pada tahun 2021. Indonesia juga menjadi negara pembuangan sampah terbesar kedua dunia berdasarkan data The Economics Intelligence Uninot.. 

Oleh karena itu, diperlukan suatu trobosan untuk mengurangi masalah sampah plastik konvesional ini. Cara yang dapat digunakan adalah dengan mengurangi pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hal tersebut dirasa tidak efektif karena plstik sendiri telah melekat dalam kehidupan masyarakat.

Cara yang dirasa tepat untuk menyelesaikan masalah ini adalah menganggi penggunaan plastik konvesional dengan plastik biodegradable. Plastik biodegrradable atau sering disebut bioplastik adalah plastik yang mudah terdegradasi adalah polimer alami, yaitu pati. 

Pati merupakan bahan yang sangat mudah didapat. Pati didapat dengan cara mengekstrak bahan nabati yang mengandung karbohidrat, seperti umbi-umbian. Banyak sekali umbi-umbian yang tumbuh di Indonesia, hal itu semakin mempermudah dalam pembuatan plastik biodegradable. Selain pati bahan penyusun pembuatan plastik biodegrdable adalah selulosa dan lemak, dimana bahan tersebut juga tidak berbahaya bagi tubuh.

Dapat diketahui harga jual dari plastik biodegradable lebih mahal jika di bandingkan dengan plastik konvesional. Namun, jika dilihat dari dampak yang di berikan pada lingkungkan, plastik biodegradable lebih ramah lingkungan jika di bandingkan dengan plastik konvesional. Sehingga harga jual tidak menjadi suatu masalah dalam pemakaian plastik biodegradable. Buat apa harga murah jika dampak negatifnya sangat besar bagi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun