Mohon tunggu...
Ira Rahmawati
Ira Rahmawati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Komunikasi IPB | Bogor-Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inikah Hubungan Sang Pembunuh Sadis dengan Israel?

27 Juli 2014   18:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:02 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Holocaust adalah peristiwa pemusnahan hampir seluruh Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman dan kelompoknya ketika  Perang Dunia II. Orang Yahudi sering menyebut peristiwa ini sebagai Shoah, istilah Ibrani yang berarti malapetaka atau bencana hebat. Holocaust sendiri berasal dari bahasa Yunani, holo yang berarti seluruh, dan caustos yang berarti terbakar.

Konon, Nazi Jerman dipercaya telah memusnahkan sekitar 6.3 juta orang Yahudi. Pembunuhan Yahudi secara massal adalah merupakan satu konspirasi dan pembohongan paling besar yang mereka rancang sebelum berdirinya negara  Israel. Dengan adanya pembunuhan massal maka dunia akan jatuh simpati pada kaum Yahudi yang konon ditindas.

Tetapi hakikatnya orang Yahudi ini perangainya, mereka sanggup berkorban apa saja demi kepentingan kaum mereka walaupun terpaksa menggadaikan nyawanya. Setelah kejadian pembunuhan missal itu, mereka  pergi ke Palestina dan setelah itu berdiri negara Israel yang mereka dirikan di atas tanah Palestina dengan merampas hak Palestina.

Sebenarnya yang menjadi persoalannya sekarang adalah yahudi seperti apa yg mereka bantai. Illuminati pun ada yang mengaku bahwa mereka keturunan Yahudi tetapi sebaliknya kebanyakan mereka adalah keturunan Namrud dan Firaun, bukannya Yahudi tulen.  Apakah semua Yahudi itu jahat?

“Dan kami membagi mereka (Yahudi) di dunia ini menjadi beberapa golongan, di antaranya ada orang-orang yang baik dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan kami uji mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk agar mereka kembali kepada kebenaran,” (Al-A’raaf : 168).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun