Tak terasa waktu berputar begitu cepat dan hayalanku mengarungi Benua Australia terpecah oleh bunyi jam istirahat.
"Teettttt...Teetttt"
Saat aku mulai merapikan buku yang ada di mejaku, tiba-tiba Roma menghampiriku
"Ra, tadi kok bisa jawab pertanyaan dari Pak Wasis padahal dibuku  kita kan gak ada penjelasan tentang itu?"
"Kepo ya" aku menjawab dengan nada bercanda
"Ayolah, kasih tau aku Ra" Roma mulai penasaran
"Iya ra, jangan pelit-pelit tentang ilmu Ra.." Devi tiba-tiba menghampiriku dengan wajah penasaran yang sama seperti Roma.
"Hehehe, kalau aku jawab kalian mau traktir apa di kantin nanti?" melihat ekspresi mereka berdua yang penasaran, aku tambah menggoda mereka berdua.
"Serius dong Ra..." Roma kembali memaksa
"Oke-oke aku jawab, biar kalian gak masang tampang penasaran yang berlebihan"
Mulailah aku bercerita pada Roma dan Devi. Kebetulan hari ini jadwal piketku jadi aku datang kesekolah lebih awal dari yang lainnya. Suasana kelas masih sepi, selesai aku membersihkan kelas masih ada waktu beberapa menit sebelum dimulai senam pagi. Karena aku suka belajar tentang Benua akupun mulai mencari buku tentang Benua yang ada di lemari baca Kelas 6. Lemari itu terletak di pojok sebelah barat kelas kami, dengan panjang 150 cm dan tinggi 120 cm. Lemari itu berisi berbagai macam buku, dari buku ilmu pengetahuan, buku cerita, novel, maupun komik.
Ketika buku yang berjudul Benua aku temukan, aku langsung membuka daftar isi dan mencari halaman yang berisi tentang Benua Australia. Karena aku ingat biasanya Pak Wasis suka memberi pertanyaan yang tidak ada di buku pegangan siswa, maka dari itu aku mencari referensi lain. Alhasil  yang aku baca ternyata muncul di pertanyaan Pak Wasis hari ini.
"Wah, kamu hebat Ra. Bisa memprediksi pertanyaan Pak Wasis" Roma menepuk pundakku.