Mohon tunggu...
Ira Putri Lestari
Ira Putri Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Milenial Influencer di Masa Wabah Covid-19

1 Mei 2020   22:14 Diperbarui: 2 Mei 2020   07:53 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ira Putri Lestari

(Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ)

Akhir tahun lalu dunia dikejutkan dengan ditemukannya wabah virus baru, yaitu COVID-19. COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus. Coronavirus sendiri menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Kasus COVID-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019. Hingga saat ini belum diketahui asal mula dari munculnya virus ini.

COVID-19 dengan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia. Data Worldometers menunjukkan hingga Jumat (1/5/2020) sudah 214 negara melaporkan kasus COVID-19 dengan 3.318.455 orang terinfeksi, 1.048.467 orang sembuh dan lebih dari 234.253 orang meninggal dunia akibat wabah ini. Negara dengan kasus COVID-19 terbanyak saat ini adalah Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Inggris, dan Perancis. Di Indonesia sendiri kasus COVID-19 pertama kali tercatat pada 2 Maret 2020 dan terus meningkat drastis. Hingga Jumat (1/5/2020) dikutip dari laman resmi COVID-19 Indonesia, sudah 10.551 orang terkonfirmasi positif, 1.591 orang sembuh dan 800 orang meninggal dunia.

Berbagai cara dilakukan pemerintah dalam menangani laju persebaran COVID-19. Salah satu langkah yang diambil Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah bekerja sama dengan para influencer muda Indonesia. Jumat (20/3/2020), BNPB melakukan pertemuan dengan menggandeng para influencer dari berbagai bidang untuk berdiskusi mengenai wabah COVID-19 di Indonesia. Influencer menurut Hariyanti & Wirapraja adalah seseorang atau figur dalam media sosial yang memiliki jumlah pengikut yang banyak atau signifikan, dan hal yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi perilaku dari pengikutnya. Para influencer ini dianggap memiliki efek atau pengaruh terhadap masyarakat, khususnya generasi millennial.

Generasi millennial atau generasi Y adalah frasa yang digunakan untuk mengambarkan orang-orang yang lahir pada tahun 1980 sampai 2000. Generasi millennial juga dapat disebut dengan pemuda. Dimana menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berada pada rentang usia 16 hingga 30 tahun. Kehidupam generasi millennial tidak pernah lepas dari pengaruh teknologi, terutama media sosial. Dalam kurun waktu terakhir, jagat media sosial Indonesia dipenuhi oleh millennial influencer. Konten yang mereka ciptakan beragam, mulai dari bidang kecantikan, gaya hidup, hingga kuliner.

Salah satu karakteristik pemuda adalah altruistik, yaitu memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Ditengah wabah COVID-19 ini semua kalangan masyarakat terkena dampaknya. Mulai dari PHK massal, usaha bisnis yang menurun, hingga lesunya perekonomian Indonesia. Sebagai tanda solidaritas, banyak influencer muda yang turun membantu masyarakat yang terpapar dampak dari wabah COVID-19. Lalu apa saja upaya yang dilakukan oleh para influencer guna membantu penanganan COVID-19 di Indonesia?

  • Menggalang Donasi

Sejumlah influencer melakukan pengumpulan dana untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Salah satunya Rachel Vennya (@rachelvennya) yang bekerja sama dengan situs Kitabisa menargetkan dana Rp 100 juta yang akan disalurkan kepada sejumlah rumah sakit yang membutuhkan alat perlindungan diri (APD), masker, hand sanitizer, sarung tangan plastik, serta alat medis lainnya. Namun hanya dalam waktu kurang dari 24 jam lebih dari Rp 1 miliar dapat terkumpul. Hingga Jumat (1/5/2020) tercatat dana yang terkumpul sudah mencapai angka Rp 9,1 miliar.

Selanjutnya, Arief Muhammad (@ariefmuhammad) juga turut melakukan penggalangan dana dan terhitung Jumat (1/5/2020) dana yang terkumpul mencapai angka Rp 3 miliar. Dana ini selanjutnya digunakan untuk membeli 1000 APD untuk petugas medis, membagikan 1000 paket sembako dan multivitamin untuk masyarakat, serta membangun 10 alat cuci tangan dan 50 bilik disinfektan yang akan tersebar diberbagai titik.

Ada pula influencer muda, Andovi Da Lopez (@andovidalopez), yang melakukan penggalangan dana dengan cara unik, yaitu membaca isi Kamus Besar Bahasa  Indonesia (KBBI) hingga selesai. Pembacaan KBBI ini berlangsung selama 14 jam dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 200 juta. Dana ini kemudian disalurkan untuk membeli alat sanitasi bagi tenaga medis.

  • Mendukung UMKM Dengan Promosi Gratis

Tidak hanya bantuan berupa materi, bantuan seperti promosi gratis pun dilakukan oleh para influencer Indonesia. Banyak pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkena dampak akibat upaya physical distancing dan gerakan #dirumahaja. Untuk membantu kelangsungan bisnis UMKM ini, sejumlah influencer melakukan promosi gratis di akun media sosialnya. Seperti Hans Danial (@eatandtreats) influencer yang bergerak dibidang kuliner, mendedikasikan postingan bagi UMKM untuk mempromosikan bisnis mereka dikolom komentar. Julia & Marius (@anakjajan) juga turut melakukan hal yang sama dengan rutin mempromosikan bisnis UMKM di postingannya.

  • Gerakan Bantu Driver Ojek

Selain melakukan donasi dan promosi, para influencer muda Indonesia turut mengajak para pengikutnya membantu orang-orang yang tidak bisa bekerja dari rumah, seperti pekerja informal, pedagang keliling, pemulung, dan lainnya. Salah satu gerakan yang dilakukan influencer ini adalah membantu para driver ojek online dengan memesankan mereka makanan gratis. Ligwina Hananto (@mrshananto) adalah salah satu influencer yang menginisiasi gerakan ini. Gerakan bantu driver ojek online ini mendapat antusias yang baik dari para pengguna media sosial.

  • Sosialisasi dan Edukasi COVID-19

Tak hanya bantuan berupa materi, bantuan berupa edukasi pun dilakukan oleh para influencer untuk membantu mensosialisasikan berbagai informasi seputar COVID-19, serta konten-konten positif dan edukatif kepada masyarakat. Para influencer dengan gencar mengkampanyekan budaya hidup sehat dan bersih. Selain itu juga mengajak para pengikutnya untuk menerapkan gerakan social distancing dengan tagar #dirumahaja.

Agar Indonesia dapat melawan COVID-19 diperlukan adanya aksi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Salah satu cara mudah yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan social distancing dan tetap #dirumahaja. Ayo bersama lawan COVID-19!

Referensi:

Hariyanti, Novi Tri, dan Alexander Wirapraja. 2018. Pengaruh Influencer Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Moderen (Sebuah Studi Literatur). Vol. 15(1): 133-146.

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

https://www.worldometers.info/coronavirus/

https://covid19.go.id/

https://mediaindonesia.com/read/detail/298095-bertemu-bnpb-influencer-pemerintah-tidak-bisa-gerak-sendiri

https://www.tagar.id/10-artis-dan-influencer-indonesia-galang-donasi-corona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun