Mohon tunggu...
Ira Pranoto
Ira Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Menebar kebaikan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cermin | Kenangan Itu

21 April 2020   02:55 Diperbarui: 21 April 2020   03:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Ira Pranoto 

Rintik hujan membasahi pepohonan di luar rumah. Anggrek cattleya menggerak-gerakkan mahkotanya dipermainkan sang bayu. Tetes air hujan menimpa kaca jendela, mengalir perlahan membentuk guratan meliuk. 

Kusesap kopi hitam dengan sedikit rasa manis. Hangat itu terasa di kerongkongan, mengalir perlahan ke perut. Cukup menghangatkan di kala rinai turun dari singgasananya, sembari membawa hawa dingin.

Memoriku melenggang ke masa empat belas purnama yang lalu.

"Kakak pulang, Dek," pamitnya siang itu.

Aku hanya mengangguk. Entah mengapa, berat rasa hati melepas kepulangannya hari ini.

"Mengapa diam saja?" tanyanya lirih.

"Aku mesti bicara apa, Kak?"

"Seperti biasanya juga tak masalah." Dia tertawa.

"Tak bosan apa mendengar kata yang itu saja?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun