Berbagai penyakit yang diakibatkan oleh sampah adalah infeksi cacing (cacing tambang dan cacing gelang), berkembangbiaknya parasit toxoplasma gondii karena terkontaminasi kotoran hewan, infeksi parasit yang dapat menyebabkan diare, kolera, tetanus, demam tifoid, serta penyakit infeksi lainnya.Â
Selain itu, sampah menjadi salah satu tempat berkembangbiaknya virus yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis A dan gastroenteritis atau yang biasa dikenal dengan muntaber (Hasanuddin et al., 2021).
Tidak hanya itu, penyakit parasit memiliki jenis yang bermacam-macam dan cukup sering menginfeksi manusia secara tidak sadar. Bahkan, beberapa jenis parasit yang dapat menginfeksi manusia dapat dikatakan sering terabaikan. Hal ini didukung pula dengan adanya gejala asimtomatis pada manusia yang terserang infeksi parasit.Â
Kondisi ini mengakibatkan manusia tidak merasakan gejala sakit apapun padahal sebenarnya dalam tubuh mereka terdapat parasit seperti cacing.Â
Dengan demikian, tidak heran jika suatu saat apabila dalam pemeriksaan medis ditemukan infeksi cacing atau parasit terkadang hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa penderita mengalami infeksi sudah dalam tahap stadium lanjut. Infeksi cacing yang dapat menyerang manusia juga cukup bervariasi.
Gejala penyakit yang dirasakan pun bermacam-macam tergantung pada jenis parasit penginfeksi. Mulai dari gejala diare, mual, muntah, demam, hingga gejala sembelit yang cukup parah. Dengan demikian, apabila terdapat gejala-gejala tersebut segera periksakan ke dokter agar tidak terlambat.
Masyarakat juga sebaiknya diimbau untuk lebih waspada serta meningkatkan upaya menjaga kebersihan agar dapat terhindar dari adanya penyakit infeksi ini.Â
Upaya pencegahan infeksi parasit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, air, makanan serta selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu terutama apabila kontak dengan lingkungan yang berpotensi terkontaminasi mikroba atau parasit.Â
Dengan menerapkan kebiasaan yang baik dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari diharapkan agar semua warga dapat terhindar dari penyakit infeksi akibat banjir yang merendam wilayah tersebut.
Â
Penulis : Ira Nurwahyu Kusuma, Mahasiswa Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga